Dikukuhkan Menjadi Guru Besar, Prof Andrie Elia Sampaikan Orasi Ilmiah Sosiologi Ekonomi dalam Isu Globalisasi dan Demokrasi

 Dikukuhkan Menjadi Guru Besar, Prof Andrie Elia Sampaikan Orasi Ilmiah Sosiologi Ekonomi dalam Isu Globalisasi dan Demokrasi

FOTO: Prof. Dr. Andrie Elia, SE., M.Si saat memaparkan orasi ilmiah ilmiahnya tentang ‘Sosiologi Ekonomi dalam Isu Globalisasi dan Demokrasi’ pada acara pengukuhan Guru Besar bidang Sosiologi FISIP UPR, Kamis (12/10/2023) pagi, di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR, Jalan Hendrik Timang, Kota Palangka Raya.

“Dampak globalisasi terhadap ekonomi nasional akan berlangsung dalam tiga mekanisme yakni tekanan perdagangan yang semakin kompetitif, produksi multinasional serta integrasi pasar keuangan,” ujar dia.

Ia kembali menguraikan kompetisi yang menajam di antara berbagai negara dalam melakukan perdagangan merupakan komponen utama dalam tesis-tesis global konvensional. “Diakui atau tidak kompetisi semacam ini menjadi pengakuan secara umum yang dilakukan dalam perdagangan pasar global, meskipun dalam praktiknya tidak hanya melakukan perdagangan, melainkan juga memperebutkan investasi,” ujarnya lagi.

Diterangkannya, mekanisme kedua berkaitan dengan multi-nasional produksi serta ancaman perusahan-perusahaan multinasional yang dapat memindahkan produksinya dari satu negara ke negara yang lain dalam upaya untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Multi-nasionalisasi ini berakibat pada biaya produksi dan pemerintahan yang intervensionis.

“Berkaitan dengan hal ini pemerintah nasional harus menerapkan kebijakan pasar bebas untuk berkompetisi dalam memperebutkan investasi serta penyediaan sumber tenaga kerja oleh perusahan multinasional,” kata dia.

Kemudian, Diutarakannya, mekanisme ketiga adalah sebuah keharusan bagi negara untuk melakukan integrasi pasar finansial yang merupakan dampak dari globalisasi bagi ekonomi nasional. Integrasi finansial ini berdampak terhadap otonomi nasional, mengingat aliran keuangan tidak dapat dikontrol oleh kekuatan manapun. “Aliran keuangan internasional tersebut bergerak tersembunyi, sehingga sulit terdeteksi, namun nyata adanya.” katanya lagi.

FOTO: Prof. Dr. Andrie Elia, SE., M.Si saat memaparkan orasi ilmiah ilmiahnya tentang ‘Sosiologi Ekonomi dalam Isu Globalisasi dan Demokrasi’ pada acara pengukuhan Guru Besar bidang Sosiologi FISIP UPR, Kamis (12/10/2023) pagi, di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR, Jalan Hendrik Timang, Kota Palangka Raya.

“Proses integrasi perekonomian nasional ke dalam perekonomian global nampaknya menjadi pemahaman globalisasi yang dominan. Mengakarnya globalisasi sebagai proses demikian disebabkan oleh integrasi ekonomi dan pasar keuangan yang digerakkan oleh kebijakan neoliberal di seluruh penjuru dunia,” bebernya.

Kebijakan demikian disandarkan pada pasar bebas yang secara ideologis perjuangannya dimulai dari gerakan kanan di Amerika Serikat dan Inggris. Neo liberalisasi dalam globalisasi ini berpengaruh pada setiap dimensi kehidupan sebagai perwujudan kolonisasi homo economicus atas homo yang lainnya. 

“Bahkan demikian dalam pandangan Marx bahwa globalisasi juga membawa agen imperialisme, yang disandarkan atas kecenderungan dalam mengglobalisasikan objek-objek tertentu salah satunya perihal ekonomi dan pasar bebas,” bebernya lagi.

Dijelaskan, Globalisasi neo-liberal menampakkan wujudnya sebagaimana oleh Marx katakan sebagai imperialisme.Tatanan globalisasi dalam kehidupan masyarakat mengacu pada adagium hukum rimba yakni siapa yang kuat akan berjaya dengan memangsa yang lemah, dan berlaku sebaliknya siapa yang lemah akan ditindas dan tertinggal atau dalam istilah Bourdieau dengan sebutan hukum Darwinisme sosial,”

“Tatanan neo-liberal perihal etika atau normatif etis atau dalam istilah lain adalah kebaikan bersama, tidak lagi menjadi prioritas tujuan utama melainkan hanya sebagai hasil sampingan dari perilaku ekonomi politik,” ungkapnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!