Perbandingan Pembelajaran PPKn SD di Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka
OPINI, Kaltengnews.co.id – Kurikulum merupakan seperangkat rencana yang memuat tujuan, isi, serta bahan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah dan untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Peran seorang kepala sekolah dan guru sangat menunjang keberhasilan sebuah kurikulum. Namun, peran siswa juga perlu diperhatikan karena siswa juga memiliki andil penting dalam upaya mewujudkan keberhasilan sebuah kurikulum tersebut.
Kurikulum Merdeka, tidak banyak berubah dari kurikulum sebelumnya. Karena, Kurikulum Merdeka ini sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya, maka memiliki perbedaan yakni berupa CP (Capaian Pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), serta MA (Modul Ajar) ini pembeda dari system kurikulum 2013 yang menggunakan KI, KD serta RPP.
Kemudian, untuk penilaian antara kedua kurikulum ini masih sama namun istilahnya diubah dari Ulangan Harian menjadi post test dan pretest serta UTS di ganti istilah nya menjadi tes formatif dan ini dilakukan di pertengahan dan akhir semester.
Untuk ini, perubahan kurikulum kerap terjadi guru mengalami kendala, yaitu dengan adanya istilah baru yang dipakai dalam Kurikulum Merdeka, maka guru perlu lagi adaptasi dengan istilah tersebut, yang sangat berbeda dengan kurikulum 2013.
Peserta didik juga akan bingung, karena pada Kurikulum Merdeka ini dibagi menjadi tema, termasuk pembelajaran PPKn didalam Kurikulum Merdeka yang diubah menjadi Pendidikan Pancasila. Hal ini, membuat peserta didik menjadi salah pengertian dan diperlukan penjelasan mengenai perubahan Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka untuk pembelajaran PPKn tidak ada terjadinya perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka mengenai materi yang diajarkan masih sama membahas Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun, pada Kurikulum Merdeka Pembelajaran Pendidikan Pancasila ini lebih menitik beratkan kedalam mebentukan karakter yang baik, karena tujuan kurikulum merdeka yaitu mampu menyesuaikan dengan zaman maka guru dituntut untuk bisa menanamkan nilai karakter yang baik kepada peserta didik, bukan hanya sekedar teori akan tetapi praktek nyata dikehidupan sehari-hari. Hal ini, bertujuan untuk peserta didik mampu menghadapi perubahan zaman dengan memiliki nilai karakter dan Pancasila sebagai pandangan hidupnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, yakni guru bisa belajar melalui web yang disediakan lansung oleh pemerintah. Sedangkan, untuk peserta didik yang bingung mengenai mata pelajaran PPKn, maka guru pun bisa memberikan kegiatan sharing saling bercerita.
Hal penting lainnya, yakni perlu adanya keterlibatan orang tua melalui kegiatan parenting tentang sosialisasi pendekatan kurikulum dengan begitu orang tua juga akan ikut terlibat dalam pendidikan anak serta mendukung proses pembelajaran selama dirumah.
Dalam proses pembelajaran, guru bisa menggunakan keterampilan dan kreativitasnya. Karena, dalam Kurikulum Merdeka guru bebas menggunakan metode yang digunakan, asalkan tujuan dari pembelajaran itu tercapai dan juga peserta didik mampu menerapkan nilai karakter di kehidupannya, serta menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui implementasi penerapan Pendidikan Pancasila di Kurikulum Merdeka, diharapkan mampu terjadi perubahan sikap siswa karena kurikulum ini berbasis proyek, serta meningkatkan Profil Pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan nilai karakter peserta didik yang dibantu dengan kegiatan P5.
Sehingga, membuat siswa lebih aktif didalam kelas karena berbasis proyek dan praktek jadi mampu membuat peserta didik memahami dan memiliki cakupan yang luas karena pembelajaran yang digunakan merupakan proyek jadi dilakukan secara konkret, artinya tidak jauh dari kehidupan sehari-hari.
Penulis: KISTIANA
NIM: 2340301090006
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Palangka Raya