Pemprov Kalteng Lepas 14 Armada Bus untuk Program Mudik Gratis Idulfitri 1446 H
DPRD Palangka Raya Dorong Aksi Nyata Cegah DBD Lewat Gerakan 3M

Wakil Ketua II DPRD Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung
Kaltengnews.com, Palangka Raya – Dalam menghadapi potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim hujan, DPRD Kota Palangka Raya mengimbau seluruh warga untuk lebih aktif melakukan pencegahan mandiri melalui penerapan Gerakan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat-tempat penampungan air serta menambahkan tindakan pencegahan lain seperti fogging dan penggunaan kelambu.
Wakil ketua II DPRD Kota Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung menyampaikan bahwa peningkatan kasus DBD setiap tahun menjadi alarm serius yang membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat, tak hanya bergantung pada upaya pemerintah semata.
“Kami terus mendorong masyarakat agar sadar pentingnya menjaga lingkungan. Gerakan 3M harus menjadi rutinitas bersama. Jangan menunggu ada korban baru bertindak,” tegas Nenie, Jumat (27/6).
Menurutnya, faktor lingkungan yang kurang bersih, banyaknya genangan air, serta minimnya kesadaran untuk membersihkan tempat tinggal menjadi penyebab utama berkembangnya nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebar virus DBD.
Ia menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir, DPRD banyak menerima laporan dari warga soal kasus demam berdarah, terutama di kawasan padat penduduk. Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya untuk intensif melakukan penyuluhan dan pemantauan langsung ke wilayah-wilayah rawan.
“Kami minta Dinkes dan Puskesmas lebih aktif turun ke lapangan, tidak hanya saat ada kasus. Edukasi ke masyarakat sangat penting agar warga tidak abai,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar setiap RT dan kelurahan mengaktifkan kembali Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di tingkat rumah tangga. Langkah ini dinilai efektif untuk memutus mata rantai nyamuk sebelum menyebarkan penyakit lebih luas.
“Kalau setiap rumah punya jumantik keluarga, paling tidak bisa mengontrol perkembangan jentik nyamuk secara berkala,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan bahwa partisipasi aktif masyarakat harus dimulai dari hal paling sederhana, seperti rutin membersihkan bak mandi, menutup tempat penampungan air, hingga mendaur ulang barang bekas yang bisa jadi sarang nyamuk.
“Ini bukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan, tapi tugas kita semua menjaga lingkungan tetap sehat dan aman dari ancaman penyakit,” tutup Nenie.
Dengan kolaborasi pemerintah, legislatif, dan masyarakat, diharapkan angka kasus DBD di Kota Palangka Raya bisa ditekan secara signifikan. DPRD memastikan akan terus melakukan fungsi pengawasan untuk mendukung upaya pencegahan penyakit ini. (Wid/Har)