Pemprov Kalteng Lepas 14 Armada Bus untuk Program Mudik Gratis Idulfitri 1446 H
Membentuk Karakter Peserta Didik melalui Pembelajaran PKn dengan Menggunakan Media Komik Sederhana

Penulis: Kika, S.Pd, Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya
OPINI, Kaltengnews.co.id – Pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar tersistematis, memiliki tujuan untuk mempersiapkan individu peserta didik melalui berbagai kegiatan, baik itu berupa bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar dapat semakin siap berperan di masa yang akan datang.
Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu disiplin ilmu dalam dunia Pendidikan, yaitu PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Pendidikan Kewarganegaraan dipelajari oleh siswa karena dapat tercapainya tujuan pendidikan yang sebenarnya. PKn merupakan salah satu program Pembelajaran yang diharapkan mampu membentuk karakteristik warga negara Indonesia yang baik.
Permasalahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan, yaitu merosotnya karakter pada peserta didik. Bahkan, sampai menjadi pribadi yang tidak sopan dalam berbicara dan bertutur kata. Penanaman nilai-nilai karakter yang seharusnya dapat diterapkan peserta didik di sekolah, rumah dan juga lingkungan masyarakat, yaitu jujur, mandiri, sopan, bertanggung jawab, kritis, percaya diri, berpikir logis, ingin tahu dan disiplin.
Untuk menciptakan karakter pada peserta didik, guru seharusnya menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar peserta didik tidak merasa bosan ketika mengikuti proses pembelajaran. Guru dituntut mampu berinovasi dan berkreatifitas dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran inovatif dan kreatif dapat dikembangkan melalui media pembelajaran. Salah satunya, dengan menggunakan media pembelajaran sederhana, yakni komik. Namun, kehadiran komik jarang sekali digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Padahal, menggunakan media komik yang tepat, akan membuat siswa semakin antusias mengikuti pelajaran, serta di dalam komik guru bisa memuat banyaknya nilai–nilai karakter bangsa Indonesia.
Warna yang cerah serta beragam yang ada dalam komik, diyakini mampu menarik perhatian peserta didik. Sehingga, minat siswa dalam membaca dapat meningkat. Karena, komik berisikan gambar-gambar yang kreatif serta mempunyai tokoh-tokoh yang berkarakter di dalamnya. Kalimat sederhana yang digunakan dalam komik membuat siswa tidak merasa bosan ketika membacanya.
Kelebihan media komik adalah penyajian mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualkan dapat membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga pembacanya pun dapat larut membaca hingga selesai. Hal inilah yang juga menginspirasi komik yang isinya materi pelajaran.
Salah satu kecenderungan yang tampak, siswa tidak begitu menyukai belajar yang hanya terfokus menggunakan buku-buku teks, apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik. Padahal secara empirik, siswa cenderung lebih menyukai buku yang bergambar, penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realistis maupun kartun.
Komik yang berisikan tentang pendidikan disebut sebagai komik edukasi. Komik merupakan bacaan sederhana yang memberikan sikap positif terhadap para pembaca. Komik juga memberikan minat dan motivasi belajar terhadap peserta didik.
Karena, dalam proses pembelajaran hasil bukan menjadi tujuan akhir jika para siswa tidak mempunyai semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Komik sebagai media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan literasi bagi siswa.
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standari isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan pendidikan di Indonesia, diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang berguna. Tanggung jawab sekolah terhadap terbentuknya suatu warga yang berguna sangatlah besar.
Karena, pendidikan di sekolah guru memegang peran utama dan bertanggungjawab dalam menyebarluaskan gagasan baru yang berpengaruh terhadap berbagai aspek tidak terkecuali aspek afektif peserta didik.
Pembelajaran PKn, diharapkan mampu membentuk karakter peserta didik agar menjadi warga negara yang baik namun keterbatasan guru dalam mengolah proses pembelajaran tidak mampu menjadikan peserta didik yang berkarakter karena guru hanya terfokus pada penyampaian materi. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PKn yakni dengan menggunakan media komik.
Selain itu, Komik juga berisikan tokoh-tokoh yang berkarakter dalam suatu cerita. Ada beberapa komik yang alur ceritanya dikaitkan dengan materi pelajaran. Salah satunya, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan materi keputusan bersama.
Artinya, tokoh-tokoh yang terdapat dalam komik dapat membentuk karakter siswa dalam memahami isi cerita komik. Melalui media komik, maka lembaga pendidikan dalam upaya pembentukan karakter peserta didik, dengan menerapkan cara yang semakin inovatif dan kreatif.
Media komik dapat menyajikan cerita-cerita inspiratif yang di dalamnya terdapat sikap positif pada tokoh-tokoh yang disajikan dalam bentuk gambar. Komik juga dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran. Cerita yang terdapat di dalam komik harus mencapai tujuan pembelajaran yang sebenarnya.
Kesimpulan
Komik merupakan media pembelajaran inovatif dan kreatif yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran PKn. Sehingga, pembelajaran PKn yang semula dianggap membosankan, kini dapat semakin menyenangkan dengan adanya bantuan dari media komik.
Tujuan media komik menjadikan Pembelajaran yang menyenangkan yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, serta dapat membantu guru dalam membentuk karakter siswa. Diharapkan, guru bisa memanfaatkan media sebagai alat bantu untuk tercapainya tujuan dari suatu proses pembelajaran.
Bukan hanya hasil belajar siswa yang ditingkatkan, tetapi kemauan mereka untuk tetap menjaga budaya literasi dan kenyamanan mereka dalam belajar. Membentuk siswa untuk memiliki karakter yang baik. Karena dalam menghadapi tantangan di abad 21 peserta didik harus memiliki kompetensi dan karakter.
Penulis: Kika, S.Pd
NIM: 2340301090003
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Palangka Raya