Inovasi Pengembangan Media Pembelajaran PKN Bagi Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Sekolah

 Inovasi Pengembangan Media Pembelajaran PKN Bagi Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Sekolah

Penulis: Siti Nurjanah (NIM 2340301090007), Mahasiswa Program Magister Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya

 

Pendidikan merupakan salah satu pondasi dari perkembangan suatu bangsa menjadi lebih  baik dan beradab. Tanpa pendidikan yang baik tentu akan turut menghambat tercapainya cita-cita memanjukan peradaban. Salah satu cara yang dilakukan dalam memajukan pendidikan adalah dengan mengembangkan suatu kurikulum pendidikan. Di Indonesia banyak sekali dilakukan perubahan kurikulum untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perkembanan zaman. Hal ini banyak sekali memicu pro dan kontra setiap kali akan dilakukan perubahan dalam kurikulum baik oleh praktisi pendidikan, maupun pelajar/mahasiswa dan kalangan masyarakat.

Adanya pro dan kontra tersebut tentu tidak dapat mengubah fakta bahwa kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia tetap berubah dan seluruh masyarakat mau tidak mau tetap harus mengikuti perubahan yang ada. Di tahun 2024 ini kurikulum yang diterapkan secara nasional adalah Kurikulum Merdeka, dimana secara singkatnya kurikulum ini berfokus pada kemandirian siswa dalam belajar dan kebebasan guru dalam berinovasi dan berimprovisasi dalam mengajar.

Peran guru dalam mengajar di Kurikulum Merdeka adalah sebagai fasilitator, hal tersebut bukan berarti bahwa guru hanya mengamati apa yang dikerjakan oleh siswa. Guru juga harus tetap ingat perannya sebagai “contoh” bagi siswa di sekolah, berarti bahwa guru harus bisa lebih kreatif agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Dalam mengajar, guru tidak hanya harus menyiapkan materi yang akan diajar saja, melainkan juga perlu mempersiapkan metode, strategi dan media ajar yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa di kelas.

Pendidikan Kewarganegaraan atau biasa dikenal dengan PKN merupakan salah satu materi pelajaran yang selalu diajarkan pada tiap tingkatan pendidikan. PKN juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menciptakan generasi yang cinta dengan tanah air. Peran PKN dalam kehidupan bermasyarakat juga sangat besar, karena pondasi PKN adalah dasar negara itu sendiri yakni UUD 1945 dan Pancasila.

Pada implementasi kurikulum merdeka, esensi dari PKN diwujudkan kedalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Di sekolah menengah pertama dan keatas tentu kreativitas dan kemandirian siswa akan lebih ditekankan dan peran guru sebagai fasilitator juga bisa diimbangi dengan pola pikir siswa yang sudah lebih mandiri. Namun beda halnya dengan siswa yang masih berada pada tingkatan sekolah dasar. Dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila, guru perlu memberikan pengarahan yang lebih besar kepada siswa karena tingkat berpikir mereka masih harus selalu diarahkan dan dibimbing sampai paham.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila biasanya diwujudkan kedalam sebuah proyek tiap semester yang biasa dikenal dengan P5. Kegiatan ini mencakup proyek-proyek yang dikerjakan oleh siswa baik secara mandiri maupun kelompok. Keuatamaan dari proyek ini adalah untuk menonjolkan unsur budaya daerah, kebersamaan, keragaman dan kreativitas siswa. Guru sebagai tenaga pendidik yang memegang tanggung jawab dalam proyek ini maupun yang membidangi PKN tentu memiliki tanggung jawab yang besar agar tujuan dari proyek ini dapat tercapai dengan baik. Namun tentu apapun yang menjadi sebuah tanggung jawab akan memiliki tantangan dan resiko dalam menjalaninya, begitupun dengan guru yang mengajar PKN ditingkatan kelas/sekolah apapun.

Di era digital ini, banyak alternatif yang dapat digunakan dalam membantu guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu alternatif tersebut tidak lepas dari penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu sarana yang selalu ada dalam setiap kegiatan pembelajaran baik itu media sederhana seperti buku dan papan tulis, atau media yang lebih modern seperti slide PPT dan media audio visual lainnya. Media pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan materi atau informasi agar dapat lebih mudah dan cepat dipahami oleh siswa.

Sebagai tenaga pendidik guru harus dapat mengikuti arus perkembangan zaman terutama dalam perkembangan teknologi. Karena dengan selalu uptodate guru dapat menemukan kemungkinan-kemungkinan dalam menciptakan sebuah inovasi pembelajaran terutama dalam pengembangan media pembelajaran.

Dalam menciptakan atau mengembangkan sebuah media pembelajaran guru perlu memperhatikan beberapa aspek agar media yang dihasilkan tidak sia-sia dan memiliki manfaat sesuai dengan rencana awal pembuatannya. Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah, kesesuaikan dengan materi, kesesuaian dengan kebutuhan siswa, biaya yang dikeluarkan, ketahanan media, keunikan media, penggunaan media yang tidak sulit, dan ketersediaan bahan. Setiap menyusun media pembelajaran guru juga perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan memanfaatkan berbagai hal yang ada baik itu informasi maupun materil guna menciptakan media pembelajaran yang sesuai.

Di masa pesatnya segala perkembangan teknologi dan informasi ini, tentu tingkat persaingan akan semakin ketat dan semakin besar. Jika individu tidak dapat menciptakan peluang dan hanya selalu berpangku tangan mengharapkan hasil dari orang lain tentu tidak akan lebih berhasil daripada individu yang selalu mengusahakan untuk meraih sesuatu dengan usahanya sendiri meskipun peluangnya kecil. Untuk dapat mewujudkan adanya perkembangan pendidikan menuju ke arah yang lebih baik di masa ini, skill  dan kerativitas sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan di tengah sesaknya persaingan yang ada.

Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu secara mandiri menciptakan peluangnya agar dapat selalu berkembang dan menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan selama pengabdiannya kepada pendidikan. Untuk itu, guru perlu selalu menanamkan pemikiran bahwa belajar untuk mengembangkan skill  harus selalu dilakukan agar guru dapat selalu mencetak lulusan-lulusan berkualitas dan berkarakter sebagaimana dengan yang dicita-citakan dalam isi lima sila di Pancasila.

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!