Adu Gagasan Visi dan Misi, Diharapkan FISIP UPR Segera Memiliki Dekan Definitif

 Adu Gagasan Visi dan Misi, Diharapkan FISIP UPR Segera Memiliki Dekan Definitif

FOTO: Tahap Penyampaian Visi dan Misi Bakal Calon Dekan FISIP UPR periode 2023-2027, Senin (30/10/2023) pagi, di Gedung Merah Putih B UPR.

 

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Pemilihan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya (FISIP-UPR) periode 2023-2027, saat ini sudah memasuki tahap penyampaian visi-misi oleh masing-masing kandidat bakal calon dekan yang telah mendaftar dan ditetapkan sebelumnya. Kegiatan berlangsung di gedung Merah Putih B UPR, Senin (30/10/2023) pagi.

Adapun calon dekan yang akan menyampaikan visi dan misinya yakni calon dekan Nomor Urut 1 Bhayu Rhama, ST, MBA, Ph.D, dan calon dekan Nomor Urut 2 Dr. Jhon Retei Alfrisandi, S.Sos, M.Si dan calon dekan Nomor Urut 3 Tahasak Sahay, SH, MH.

Namun, saat kegiatan sidang senat terbuka tersebut, calon dekan nomor urut 3 Tahasak Sahay, SH, MH. tidak hadir, dan kegiatan sempat diskors selama 15 menit. Dikarenakan tidak calon normor urut 3 tidak bisa hadir, akan tetapi kegiatan penyampaian visi dan misi tetap dilanjutkan.

Sekedar diketahui, kegiatan penyampaian visi dan misi bakal calon dekan FISIP UPR berdasarkan hasil kesepakatan anggota senat yang hadir, yakni sebanyak 9 orang. Dengan dilanjutkanya kegiatan, maka berdasarkan aturan dalam pemilihan dekan FISIP UPR periode 2023-2027 pada poin D pasal 7 bahwa calon yang tidak menyampaikan visi dan misi dianggap mengundurkan diri.

Usai kegiatan, saat diwawancarai redaksi Kaltengnews.co.id, Plt. Dekan FISIP UPR, Dr. Natalina Asi, MA menyampaikan ucapan syukur atas terlaksananya pemilihan dekan FISIP UPR periode 2023-2027 ini. ia meyakini bahwa orang-orang FISIP UPR ini kan adalah orang-orang yang memiliki pengalaman dalam sistem demokrasi seperti ini.

“Saya merasa sangat optimis, pemilihan dekan FISIP UPR periode 2023-2027, dapat berjalan sesuai mekanisme dan tahapan yang ada, dari awal hingga akhirnya nanti bisa selesai dengan baik, dan mereka pun bisa memilih pemimpinnya yang definitif,” ujar dia.

Dr. Natalina yang sekarang menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik UPR juga menilai saat ini kawan-kawan dari FISIP UPR sudah terlihat dengan sangat serius mempersiapkan proses pemilihan dekan FISIP UPR periode 2023-2027. ia berharap proses pemilihan dekan FISIP UPR periode 2023-2027, dapat rampung sebelum masa jabatannya sebagai Plt. Dekan FISIP UPR berakhir pada 12 November 2023 mendatang, sehingga tidak ada kekosongan jabatan, dan proses layanan akademik pun dapat tetap berjalan dengan baik.

 ia mengatakan sudah lebih dari 2 tahun, FISIP UPR masih belum memiliki dekan yang definitif. “Kali ini, saya sangat berharap proses pemilihan dapat terlaksana secara demokratis, dari awal hingga berakhir. Sehingga, harapannya FISIP UPR bisa memiliki seorang dekan yang definitif,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Dekan FISIP UPR periode 2023-2027, Imanuel Jaya, S.AP., M.AP., menyampaikan proses pemilihan dekan FISIP UPR kali ini sudah sesuai dengan peraturan Rektor UPR Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Dekan Fakultas di Lingkungan Universitas Palangka Raya.

“Untuk tahap berikutnya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pada tanggal 6 November 2023, akan diadakan tahap pengambilan suara. Dengan, mundurnya 1 orang kandidat bakal calon dekan, otomatis sisa 2 orang kandidat, dan kita tetap akan melakukan tahap pengambilan suara. Hal itu, sesuai dengan peraturan rektor UPR,” terang Jaya sapaan akrabnya ini.

Lanjut Jaya, tahap pengambilan suara akan dilakukan oleh seluruh anggota senat FISIP UPR, dimana untuk jumlah anggota senat fakultas ada sebanyak 12 orang. Tujuan dari pengambilan suara dimaksud, yakni untuk mengetahui urutan-urutan perolehan suara dari masing-masing kandidat bakal calon dekan FISIP UPR periode 2023-2027.

“Dan, setelah tahap pengambilan suara, selanjutnya kami pun akan menghadap ke rektor guna menyampaikan hasil pengambilan suara yang telah dilaksanakan nanti untuk pengambilan suara tahap kedua yang dilakukan bersama Rektor UPR,” kata dia menambahkan. Sekedar diketahui bahwa komposisi perolehan suara pada pemilihan dekan, yakni jumlah suara senat fakultas yang hadir ikut memilih memberikan suara dengan suara rektor, yakni sebesar 65 senat fakultas dan 35 Rektor UPR.

Disisi lain, Kandidat Bakal Calon Dekan FISIP UPR Nomor Urut 1 Bhayu Rhama, ST, MBA, Ph.D., mengatakan ini merupakan suatu peluang yang dinilai dapat menjadi suatu kesempatan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi kepentingan bersama seluruh Civitas Akademika di FISIP UPR ini.

“Peluang yang saya maksudkan di sini, adalah ketika seorang dosen telah memenuhi kepangkatan Lektor Kepala, maka dapat memiliki peluang untuk mendaftarkan diri dalam pemilihan dekan. Dan, secara persyaratan saya pun telah memenuhi itu, sehingga saya pun memanfaatkan peluang tersebut, dengan mendaftarkan diri menjadi bakal calon dekan FISIP UPR periode 2023-2027.”

“Artinya, peluang itu harus saya ambil, dengan harapan melalui peluang tersebut saya dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk perubahan dan kemajuan FISIP UPR ini ke depan. Karena, dalam prinsif hidup saya harus menjadi pribadi yang dapat memberikan manfaat, terlebih ketika peluang tersebut ada dihadapan saya. Manfaat dimaksud, tidak hanya untuk dalam lingkungan kampus saja, tapi itu juga berlaku bagi masyarakat secara luas, terlebih khususnya bagi bangsa dan negara ini,” ujar Bhayu.

Lanjut dia, terlepas hasil akhirnya nanti seperti apa, namun yang pasti ini merupakan salah satu upaya dirinya untuk mengukir perjalanan sejarah hidupnya. Yang pasti, maksud dan tujuannya maju dalam proses pemilihan dekan, yakni untuk mengangkat nama FISIP UPR ke tengah-tengah masyarakat, baik itu di kancah regional, nasional bahkan internasional.

Sementara itu Kandidat Dekan FISIP UPR Nomor Urut 2, Dr. Jhon Retei Alfrisandi, S.Sos, M.Si menuturkan alasan utama untuk maju menjadi dekan, yakni tak lain tujuanya untuk membawa FISIP UPR ini menuju ke arah yang lebih baik lagi.

“Bidang-bidang kualifikasi pendidikan yang dimiliki oleh orang-orang FISIP UPR ini kan, hendaknya tidak hanya sebatas memberikan manfaat di dalam lingkungan kampus ini saja, tapi harapannya itu juga dapat memberikan kontribusi positif untuk bangsa dan negara ini,”

“Artinya, orang-orang FISIP UPR, utamanya para dosen dapat berkontribusi secara nyata, dalam rangka mendorong pembangunan daerah, terlebih di saat kita menghadapi Ibukota Negara Baru (IKN) di Kalimantan Timur. Saya berharap, posisi strategis di Kementerian yang ada di sana, dapat terisi oleh orang-orang dari FISIP UPR. Ya, setidaknya kawan-kawan dosen di FISIP UPR ini ada yang minimal bisa menjadi staf ahli sesuai kualifikasi pendidikan yang dimilikinya,”  urainya.

Dr. Jhon Retei berharap segala gagasan, pandangan dan konsep pemikiran dari dosen-dosen FISIP UPR ini, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Hal itu, bisa menjadi pegangan bagi orang-orang lain. Dan, itu harapannya sekaligus pula bisa menjadi role model-nya.

Menurut dia, kontestasi seorang dosen itu kan tak sebatas hanya dalam hal pemilihan dekan ataupun pemilihan rektor saja, melainkan lebih dari itu.

“Penjenjangan karier seorang dosen itu dinilai sangat penting. Apa yang ada saat ini, manfaatkan-lah sebagai salah satu ‘batu loncatan’ untuk pencapaian ke jenjang berikutnya. Maksudnya, diperlukan suatu keberanian untuk melakukan lompatan-lompatan ke arah yang lebih tinggi lagi.” tandasnya. (YS)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!