Legislator Kalteng ini Dorong Pemerintah Lebih Perhatikan Kualitas Pendidikan di Setiap Daerah
Tahun 2022, Indeks Ketimpangan Gender Kalteng Sebesar 0,526 Poin
PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) terkait Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kalimantan Tengah 2022. Dimana, BPS Kalteng mencatat IKG Kalteng 2022 sebesar 0,526 turun 0,011 poin jika dibandingkan IKG Kalteng 2021 sebesar 0,537. Hal ini disampaikan dalam release Berita Resmi Statistik di ruang Vicon Kantor BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tendean Kota Palangka Raya, Selasa (01/08/2023) siang.
Eko mengungkapkan Indeks Ketimpangan Gender termasuk hal yang baru. Ia sedikit menceritakan pada tahun 2017 lalu, BPS melakukan kajian pengukuran Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dengan merujuk pada metodologi yang digunakan oleh United Nation Development Programme (UNDP) dalam menyusun Gender Inequality Index (GII) 2010.
“Kajian ini secara bertahap terus dikembangkan, dengan menyesuaikan ketersediaan data pada tingkat nasional maupun daerah. Kajian yang dilakukan pada tahun 2017 berfokus pada pemilihan metode penyusunan indeks dan indikator yang digunakan untuk penghitungan IKG di tingkat provinsi,” terang dia.
Kemudian, pada tahun 2018 kajian diperdalam dengan uji coba penghitungan di tingkat kabupaten/kota dengan menggunakan metode yang terpilih dari hasil kajian sebelumnya. Pada tahun 2022 kajian kembali dilanjutkan dengan uji coba penghitungan IKG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Ada 3 (tiga) dimensi yang dilihat untuk mengukur IKG, yakni dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan dan dimensi pasar tenaga kerja.
“Mengingat, perempuan memiliki peranan penting dalam pembangunan di segala sektor. Salah satu upaya untuk melihat partisipasi perempuan yakni melalui Indeks Ketimpangan Gender. Dimana, cara penghitungannya sama dengan gini ratio, semakin kecil poinnya maka semakin baik pula kesetaraan gender di masyarakat, begitupun sebaliknya semakin tinggi poinnya maka semakin rendah pula tingkat kesetaraan gendernya,” terang dia lagi.
Eko kembali menyampaikan pengukuran Indeks Ketimpangan Gender dilakukan setiap satu tahun sekali, dihimpun dari berbagai survei yang ada, misalnya melalui survei angkatan kerja nasional, sensus nasional, termasuk pula partisipasi perempuan dalam politik.
Lanjutnya, terkait IKG 2022 sebesar 0,526, turun 0,011 poin dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,537. Menurunnya Indeks Ketimpangan Gender Kalimantan Tengah terutama dipengaruhi oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan.
“Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator wanita melahirkan tidak di fasilitas kesehatan yang turun dari 42,1 persen tahun 2021 menjadi 32,4 persen pada tahun 2022,” bebernya.
Ia menambahkan perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
“Persentase perempuan meningkat dari 29,37 persen tahun 2021 menjadi 30,30 persen, sedangkan persentase laki-laki meningkat dari 33,93 persen menjadi 34,54 persen pada tahun 2022,” tutupnya. (YS)