Jelang Idul Fitri 2023, Masyarakat Diimbau Belanja Secara Bijak Hindari “Panic Buying”

 Jelang Idul Fitri 2023, Masyarakat Diimbau Belanja Secara Bijak Hindari “Panic Buying”

FOTO : Kepala KPw-BI Kalteng, Taufik Saleh saat menyampaikan release media kepada insan pers, Rabu (05/04/2023) sore, di Gedung KPw-BI Kalteng, Jalan Diponegoro, Kota Palangka Raya.

Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Taufik Saleh mengimbau seraya meminta kepada masyarakat di seluruh wilayah Bumi Tambun ini, saat menjelang Idul Fitri 2023 agar berbelanja secara bijak dan menghindari panic buying, demikian pula diharapkan kepada para pedagang agar tidak memanfaatkan psikologi pasar dengan menaikkan harga secara berlebihan.

Taufik menyebutkan saat ini pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah sangat menaruh perhatian besar dalam pengendalian inflasi. Untuk itu, sinergitas antar pihak dalam pengendalian inflasi sangatlah dibutuhkan.

“Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah, bahkan saat ini pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berupa penyelenggaraan operasi pasar se-Kalteng dan gerakan pangan mandiri ”AYO MALAN” yang telah dicanangkan pada High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Kalimantan Tengah pada 15 Maret 2023 kemaren yang diikuti seluruh kabupaten/kota,” ujar Kepala KPw-BI Kalteng, Rabu (05/04/2023) sore, bertempat di Gedung KPw-BI Kalteng Jalan Diponegoro, Kota Palangka Raya.

TPID Prov. Kalteng dan Bank Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah pengendalian jelang Idul Fitri 2023, yang akan jatuh pada bulan April 2023, untuk memastikan tetap menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga berbagai komoditas utama.

Kegiatan operasi pasar dan pasar penyeimbang akan terus diintensifkan oleh Pemprov Kalimantan Tengah, khususnya untuk komoditas beras bekerjasama dengan Bulog Kalteng. Upaya peningkatan pasokan kedepan telah diupayakan melalui pengembangan beras IR-42 pada periode tanam April-September 2023.

Tidak hanya itu, Taufik kembali menyebutkan Realisasi inflasi gabungan 2 (dua) Kota IHK di Kalimantan Tengah pada Maret 2023 yang bersamaan dengan dimulainya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tetap terkendali, namun perlu diwaspadai kenaikan tarif dan harga komoditas tertentu.

Tercatat inflasi gabungan di Kalimantan Tengah pada Maret 2023 sebesar 0,50% (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,10% (mtm).

“Meskipun terjadi peningkatan, inflasi bulanan Maret 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pola historis inflasi periode Ramadan, dimana pada April 2022 tercatat sebesar 0,97% (mtm) dan pada Maret 2022 sebesar 0,79% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi gabungan Kalimantan Tengah pada Maret 2023 secara tahunan melandai menjadi 5,62% (yoy) dari bulan Februari 2023 yang mencapai 5,93% (yoy),” ujarnya lagi.

Menurut Dia, pencapaian ini tidak terlepas dari sinergi yang erat dari berbagai pihak dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah.

“Bank Indonesia mengharapkan inflasi Kalimantan Tengah pada April 2023, di mana terdapat momentum Idulfitri, tetap terkendali di tengah meningkatnya permintaan dan mobilitas masyarakat. Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah akan terus mengawal sehingga inflasi Kalteng pada akhir tahun nantinya dapat berada dalam sasaran nasional 3% ± 1%,” tandasnya. (YS)

 

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!