Sukseskan Program Food Estate, PPs-UPR Gelar Webinar seri#7 tentang Potensi Lahan di Kalimantan Tengah untuk Ketahanan Pangan Nasional

 Sukseskan Program Food Estate, PPs-UPR Gelar Webinar seri#7 tentang Potensi Lahan di Kalimantan Tengah untuk Ketahanan Pangan Nasional

FOTO: PPs-UPR menggelar kegiatan Webinar seri#7 tentang Potensi Lahan di Kalimantan Tengah untuk Ketahanan Pangan Nasional, melalui sambungan virtual zoom meeting, Senin (18/10/2021) pagi.

Sementara itu, pada kegiatan dan waktu yang sama, narasumber kegiatan Dr. Andy Bhermana, SP., MSc menyampaikan materi terkait sejumlah data kondisi lahan di wilayah Kalimantan Tengah, utamanya terkait potensi lahan yang digunakan untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan program Food Estate, terutama dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Tengah.

FOTO : Narasumber kegiatan Webinar seri#7 tentang Potensi Lahan di Kalimantan Tengah untuk Ketahanan Pangan Nasional, Dr. Andy Bhermana, SP., MSc.

Dalam paparan, Dr. Andy yang juga memiliki kepakaran di bidang Ilmu Tanah, Agroklimatologi dan Hidrologi ini memberikan gambaran terkait karakteristik lahan, potensi varietas tanaman pertanian yang dapat dikembangkan dan dibudidayakan.

“Sebenarnya untuk mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Tengah, varietas tanaman pertanian yang dapat dikembangkan tidak hanya padi, tapi melainkan juga bisa ditanami varietas tanaman alternatif lainnya, seperti singkong dan Ubi Gayong,” terang Dr. Andy yang memiliki bidang keahlian tentang Sistem Informasi Geografis (GIS); Penginderaan Jauh (RS) dan Perencanaan Penggunaan Lahan.

Lebih dalam, Dirinya juga menyebutkan sekedar untuk diketahui bersama bahwa program ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Tengah, tidak hanya terfokus di daerah Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, tapi ada juga daerah-daerah pendukung lainnya, seperti Kabupaten Gunung Mas, Murung Raya dan Lamandau.

“Memang program Food Estate, memiliki jangka waktu yang cukup panjang. Dan, itu memang membutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat. Untuk itu, diperlukan sebuah masukan dan pemikiran dari para ahli, termasuk pula masukan dan pemikiran dari civitas akademisi yang terdiri atas dosen, mahasiswa dan peneliti,” katanya lagi.

Dr. Andy menambahkan bahwa dirinya sangat menyambut baik atas penyelenggaraan kegiatan webinar ini. Diakhir paparan, ia juga menyampaikan closing statement yakni dalam penyusunan sebuah kebijakan terkait ketahanan pangan, harus didasari data yang real time.

“Dalam penyusunan kebijakan terkait ketahanan pangan, jangan pernah sesekali memainkan data. Sebab, apabila data dipermainkan maka capaian akhir atau tujuan dari sebuah kebijakan dipastikan tidak akan pernah tercapai atau bahkan bisa terancam gagal, karena memang sudah tidak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan” tandasnya.

Sebagai informasi, animo peserta untuk mengikuti kegiatan terbilang cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan jumlah peserta yang mencapai sekitar 60 orang, berasal dari kalangan civitas akademisi Program Pascasarjana UPR, baik itu dosen, mahasiswa, alumni dan peneliti.

Kegiatan juga berjalan dengan menarik, karena dipandu oleh moderator yang interaktif yakni Agung  Wibowo, PhD.

Banyak masukan berupa pemikiran-pemikiran yang bersifat membangun disampaikan, baik itu dari narasumber maupun peserta, utamanya pada sesi tanya jawab. (YS)

 

TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di 
KALTENGNEWS TV

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!