Bentuk MPA, PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk Komitmen Cegah Kebakaran
Benahi Sektor Pendidikan dan Kesehatan di Wilayah Hulu
KASONGAN – Berbagai persoalaan pembangunan khusus di daerah pemilihan (dapil) Katingan III, yang meliputi Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya, masih perlu dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan. Seperti pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan.
Menurut Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Sugianto SH di bidang kesehatan, hingga kini masih kekurangan tenaga medis pasa sejumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) di Wilayah Hulu. “Kami berharap, agar pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa mencarikan solusinya. Serhingga, bisa mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.
Menurutnya, kalau di ibukota kabupaten tidak tersedia tenaga kesehatan berstatus CPNS, pemerintah daerah bisa mengatasinya dengan cara membuka kesempatan kepada lulusan sekolah kesehatan untuk dijadikan tenaga kontrak. “Kemudian, mereka yang telah direkrut tersebut bisa ditugaskan ke beberapa Pustu yang membutuhkannya,” kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Dengan terisinya tenaga medis, diharapkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di desa-desa di bagian hulu atau di daerah terpencil bisa berjalan maksimal. “Sehingga, warga tidak perlu lagi harus datang berobat ke Puskesmas yang jaraknya jauh dari desa mereka. Hal yang tidak kalah pentingnya juga untuk dilakukan pembenahan oleh pemerintah daerah, mengenai sarana-prasarana Pustu. Ini bertujuan, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,” katanya.
Kemudian di bidang pendidikan, sampai sekarang masih ada sekolah di wilayah hulu yang kekurangan tenaga pengajar atau guru. “Karena, ini menyangkut masalah keadilan dan masa depan anak-anak kita, terutama untuk daerah-daerah terpencil. Sehingga, harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” ucapnya.
Sugianto membeberkan, terkait jam belajar murid-murid SD pada beberapa desa di bagian hulu Katingan. Di sana, ada yang masuk sekolah pukul 07.00 WIB dan sudah pulang pukul 09.00 WIB. “Hal ini lantaran, gurunya tidak mengajar. Kami berharap, agar hal ini bisa dipikirkan oleh dinas terkait agar proses belajar mengajar bisa berjalan seperti biasa. “Kasihan anak-anak, kalau gurunya hanya sebentar saja mengaja. Khawatirnya, banyak pelajara yang tertinggal dan siswa yang dirugikan,” tambahnya. (tri)