Malas Mengajar,Dua Oknum Guru Terancam Dipecat Dengan Tidak Hormat

 Malas Mengajar,Dua Oknum Guru Terancam Dipecat Dengan Tidak Hormat

Muara Teweh,GK-Bagi guru-guru yang bertugas di pelosok Barito Utara. Pemerintah setempat tak main-main menindak guru yang malas. Seorang guru berstatus pegawai negeri sipil di Luwe Hilir, Kecamatan Lahei Barat, bakal dipecat.

Guru tersebut diketahui sudah tidak aktif mengajar. Alih-alih berada di Luwe Hilir, sang guru malah menghabiskan waktunya di keramaian Muara Teweh. Itulah sebabnya, sang guru diusulkan untuk diberhentikan dengan tidak hormat.

“Tahun ini kita rekomendasi kan ada dua orang guru yang akan di pecat,satu bersetatus guru PNS dan satu berstatus guru kontrak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Masdulhaq kepada wartawan di Muara Teweh, Rabu (7/2/2018).

Masdulhaq menyebutkan, guru PNS tersebut seharusnya bertugas di SDN 1 Luwe Hilir yang terletak di Kecamatan Lahei Barat. Dia sebenarnya sudah mengajar cukup lama di sekolah tersebut, yakni enam tahun.

“Tapi, dia tinggal di Muara Teweh dan jarang mengajar cukup lama ke desa tempat sekolahnya itu, sementara guru kontrak terbut juga kami menerima laporan dari masyarakat bahwa yang bersangkutan tidak pernah turun mengajar,padahal setiap bulan datang ke kantor mengambil honornya, dan Kami sudah rapatkan dengan Sekda dan Badan Kepangkatan dan Kepegawaian Barito Utara. Hasilnya disepakati untuk dipecat. Tinggal penetapannya yang akan ditandatangani Bupati Nadalsyah,” tambah Masdulhaq.

Nadalsyah sendiri memberi perhatian serius terhadap guru. Dia berkali-kali meminta semua pemangku kepentingan untuk ikut memperhatikan kinerja para guru. Jika ada pelanggaran di bidang pendidikan, dia minta melapor kepada dirinya.

“Saya tekankan, semua guru dan tenaga pengajar dari TK sampai SMA atau SMK selalu aktif mengajar. Apabila ditemukan guru-guru tidak aktif mengajar dapat disanksi PP tentang Disiplin PNS,” kata Nadalsyah sekali waktu.

Tetapi, dia juga peduli terhadap guru-guru yang secara tulus mendarmabaktikan dirinya untuk dunia pendidikan, terutama di wilayah pedalaman. Itu sebabnya, dia mengupayakan peningkatan insentif bagi guru-guru di pedalaman.

Saat ini jumlah guru PNS di Barito Utara sebanyak 1.934 orang dan guru honor 1.454 orang.

Permasalahan kekurangan guru di Barut cukup kompleks. Meski jumlah guru mencapai sekitar 2.500 orang, penempatan guru cenderung menumpuk di kota. Di sisi lain, daerah-daerah terpencil, seperti Haragandang (Kecamatan Lahei), Batu Raya (Kecamatan Gunung Timang), Payang, Baok, Tambaba (Kecamatan Gunung Purei), dan Jamut, Liju (Kecamatan Teweh Timur) selalu kekurangan guru. (SBI)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!