Pengolahan Limbah Padi dan Digital Marketing Program Kerja Mahasiswa KKN Kebangsaan di Desa Pangkoh Hulu

 Pengolahan Limbah Padi dan Digital Marketing Program Kerja Mahasiswa KKN Kebangsaan di Desa Pangkoh Hulu

FOTO : pelatihan masyarakat dalam mengolah limbah padi menjadi briket arang

Kaltengnews.co.id – PULANG PISAU – Untuk mengajarkan mahasiswa menggali potensi gagasan kreativitasnya dalam mengolah sumber daya alam dan sekaligus sharing ilmu pengetahuan bersama dengan masyarakat khususnya bagi petani di desa setempat, terkait proses pembuatan briket arang.

Mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan Ke-X (KKN Kebangsaan Ke-X) berinisiatif untuk menjadikan pelatihan masyarakat dalam mengolah limbah padi menjadi briket arang sebagai salah satu program kerja utamanya.

Natalia Resoldes Lbn. Tobing sebagai penanggung jawab kegiatan menuturkan bahwasanya pelatihan ini sangat tepat dilakukan di desa Pangkoh Hulu dikarenakan desa Pangkoh Hulu merupakan satu desa yang penghasilan padinya cukup tinggi, dan kebiasaan yang terjadi adalah pada umumnya limbah sekam padi hasil penggilingan langsung dibuang ke sungai yang apabila dibiarkan secara terus-menerus dapat mengganggu ekosistem yang ada di sungai.

“Pembuatan briket arang ini jika diproduksi terus menurus oleh masyarakat desa dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan baru dan kelak dapat mendukung UMKM di Desa Pangkoh Hulu.”terang dosen DPL KKN Kebangsaan Ke X di Desa Pangkoh Hulu,” kata Silvani Permatasari, M. Biomed, Jumat (29/7/2022)
Dirinya menjelaskan, Desa Pangkoh Hulu merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Mayoritas masyarakat di desa ini berprofesi sebagai petani dengan padi sebagai salah satu hasil tani utamanya.

Ide pembuatan program pelatihan briket arang ini sejalan juga dengan gagasan dari dosen pembimbing lapangan yang berharap dari program ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk mengolah suatu produk baru di Desa Pangkoh Hulu.

Natalia mewakili rekan-rekan kelompoknya berharap agar pelatihan yang mereka buat ini bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat yaitu menjadi sebuah sumber penghasilan yang baru yang dapat menunjang perekonomian masyarakat dan juga berdampak positif bagi lingkungan yaitu dengan dimanfaatkannya limbah sekam padi tersebut dapat mengurangi pembuangan limbah sekam padi ke sungai.

Hal senada juga disampaikan oleh Nonik Nathalia selaku Sekretaris Desa (Sekdes) desa Pangkoh Hulu. Beliau menyambut positif pelatihan pembuatan briket arang yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN Kebangsaan di desa Pangkoh Hulu.

“pertama sekali kami ucapkan terimakasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah berbagi ilmunya tentang cara pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket arang, kami sangat senang dan kami menyambut baik pelatihan yag adik-adik mahasiswa berikan kepada kami. Kiranya kedepan kami dapat mempraktekkan apa yang adik-adik mahasiswa telah latih dan terlebih itu bisa menjadi salah satu sumber penghasilan kami yang dapat menunjang perekonomian ditengah gempuran harga-harga yang mulai naik ini.” Tutur Nonik Nathalia

Nantinya kelompok KKN Kebangsaan di Desa Pangkoh Hulu juga akan melakukan program pelatihan digital marketing, program ini merupakan program lanjutan dari sosialiasasi dan pelatihan briket arang, program yang sasaran utamanya anak sekolah menengah atas ini diharapkan bisa menjadi tim pemasaran di e-commerce
Adapun kelompok KKN Kebangsaan Ke-X yang ditempatkan di desa Pangkoh Hulu ini terdiri dari Jhon Paris Pasaribu dari Universitas Negeri Gorontalo, Nabila Putri Aditya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Yenisa Jestin Ganindyatama dari Universitas Palangka Raya, Masaris dari Universitas Palangka Raya, Muhammad Aldri dari Universitas Negeri Padang, Rahmidiati dari Universitas Palangka Raya, Natalia Resoldes Lbn. Tobing dari Universitas Palangka Raya, Indah Noniika dari Universitas Palangka Raya, Andreyan Cesarianto dari Universitas Palangka Raya, Theressia Angel Lady Saragih dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Silvani Permatasari, M.Biomed sebagai Dosen Pendamping Lapangan (DPL).(YS)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!