Pemprov Kalteng Lepas 14 Armada Bus untuk Program Mudik Gratis Idulfitri 1446 H
Kelompok KKN Kebangsaan ke-X Sosialisasikan Pengelolaan Pasca Panen Kepada Warga Batuah

FOTO : Kelompok KKN Kebangsaan ke-X di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas ketika memberikan sosialisasi pengelolaan pasca panen kepada warga
Kaltengnews.co.id – KAPUAS – mengedukasi dan memberikan wawasan baru bagi Ibu-ibu PKK Desa Batuah, terkait dengan pengelolaan pasca panen.
Mengingat pernah terjadinya kasus panen melimpah buah nanas, sehingga menyebabkan harga penjualan nanas turun.
Berangkat dari persoalan tersebut, Kelompok KKN Kebangsaan ke-X di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas mencoba memberikan solusi dengan memberikan sosialisasi pengelolaan pasca panen dan praktik pengelolaan buah nanas menjadi selai nanas sejak Senin, 25 Juli sampai dengan Selasa, 26 Juli 2022 kemarin.
“Dari permasalahan ini lah, kelompok kami mencoba memberikan solusi. adanya pengelolaan pasca panen ini, harapannya ada peningkatan pendapatan dari pada Ibu-ibu PKK desa Batuah, dengan mengolah buah nanas menjadi selai atau produk olahan lainnya,” kata Dosen Pendamping Lapangan, Dr. Fitria Husnatarina, SE., M.Si, S.Ak, CA, Kamis (28/7/2022)
Dirinya sebagai dosen pembimbing lapangan mengaku sangat bangga dengan apa yang dilakukan anak-anak mahasiswa/i KKN di Desa Batuah, dengan mengadakan kegiatan seperti sosialisasi pengelolaan pasca panen ini secara umum dan secara khusus terjun langsung mengedukasi dan mempraktikan pembuatan selai nanas bersama warga.
Ketika menghadiri kegiatan tersebut, yang kebetulan juga dirinya sebagai pemateri. Fitria melihat antusiasme warga desa yang sangat baik terhadap kegiatan yang dilakukan.
Dirinya kembali berpendapat, kegiatan seperti ini sangat penting, guna mengedukasi warga desa dengan memberikan wawasan baru dan juga pastinya bermanfaat bagi mereka. Mengingat masih banyak orang yang belum memahami mengenai pengelolaan pasca panen ini, umumnya mereka hanya menjual produk mentah saja.
“Misalnya, jika terjadi musim panen nanas, biasanya mereka hanya menjual nanas saja dengan harga murah dan kurang mengerti bagaimana caranya untuk meningkatkan nilai ekonomis-nya.
Oleh karena hal inilah, anak-anak mahasiswa KKN yang saya damping, mengambil solusi dengan kegiatan sosialisasi dan juga praktik secara langsung bersama warga,” bebernya.
Dengan kegiatan yang dilakukan, pihaknya berharap jangan lagi hanya menjual buah nanas mentahan saja, tetapi bisa dan dapat menjual produk olahan yang nantinya dapat menjadi penghasilan tambahan bagi ibu-ibu di Desa Batuah dan menjadi produk lokal desa Batuah.
“harapannya dimasa depan nanti dapat menjadi produk khas dari pada Desa Batuah. Sudah waktunya Desa ini memiliki produk lokal desa yang dapat menjadi ciri khas desa Batuah,” pungkasnya.
Adapun Kelompok KKN Kebangsaan ke-X di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas yang terlibat dalam kegiatan tersebut yakni Andreas Sendy Purba (Ekonomi Pembangunan, Universitas Palangka Raya), Netty Susantri Hutahayan (Teknologi Industri Pertanian, Universitas Palangka Raya), Riama Yolanda Manurung (Teknologi Industri Pertanian, Universitas Palangka Raya),
Rumita Ir Nainggolan (Pendidikan Fisika, Universitas Palangka Raya), Yusuf Husain (Teknologi Informatika, Universitas Palangka Raya), Wilhelmus Telaumbanua (Arsitektur, Universitas Palangka Raya), Arif Afianto (Pendidikan Guru Madrasah Itidayah, UIN Raden Intan Lampung), Muhammad Hery Adam (Akuntansi, Universitas Trunojoyo), dan Muthi’ Azmiatin Hasanah (Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Yogyakarta).
Peserta dan juga Kepala Seksi Pelayanan Perangkat Desa Batuah, Mba Tina menyampailan bahwa sosialisasi yang diberikan dapat memberi ilmu untuk masyarakat.
“Disini belum pernah ada yang mengedukasi untuk membuat selai. Cara mengajarkan masyarakatnya cukup bagus karena praktik secara langsung satu persatu,” kata Tina.
Mba Nor Sahila yang juga salah satu peserta dan juga pembantu pelayanan perangkat desa menyampaikan bahwa kegiatannya sangat bagus, karena belum pernah ada yang membuat kegiatan sosialisasi yang mengedukasi seperti ini di desa.
“soal rasanya kurang manis, selai-nya jatuhnya tuh seperti jeli. Soal bau, sangat harum sehingga saya sangat suka,” kata Nor Sahila
Ibu Bailah salah satu Ibu-Ibu PKK menyampaikan, Kegiatan seperti ini sangat bagus,
“alhamdullilah karena sebelum-sebelumnya belum pernah ada kegiatan seperti ini, yang mengedukasi masyarakat desa terkhusus ibu-ibu PKK.
Kalo untuk pribadi, saya juga bisa membuatnya cara pembuatannya kurang lebih sama seperti ini (yang diajarkan adik-adik mahasiswa), tapi kalo yang saya buat tidak dicampur tepung maizena,” bebernya
Kalo masalah rasa, ujarnya menambahkan semuanya juga pasti rasanya akan ada asamnya, dan menurunya hal tersebut tidak jadi masalah karena bahan dasarnya nanas.
“Untuk kemasan produk sebaiknya plastik saja, menghemat pengeluaran modal. Karena kalo memakai kemasan botol pasti akan sangat mahal,” saranya.(YS)