Tingkatkan Mutu Pendidikan, STIP Bergabung Menjadi Bagian UMPR
PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, lebih dari empat ribu yayasan swasta secara nasional menggabungkan kampus-kampus di beberapa daerah. Hal ini juga berlangsung di Kalimantan Tengah (Kalteng), seperti dengan bergabungnya Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Bunga Bangsa (STIP-BB) menjadi bagian dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR).
Dari hasil penggabungan tersebut menjadikan UMPR memiliki total 25 Program Studi termasuk 5 prodi baru yaitu Program Sarjana (S1) Psikologi, Ilmu Hukum, Manajemen, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris serta termasuk dua Prodi S2 Magister Administrasi Publik dan Magister Pendidikan Dasar.
Rektor UMPR, Prof.Dr.Muhamad Yusuf,S.Sos,MAP mengatakan, penggabungan ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2023 dan hampir rampung setelah dilakukan visitasi penyatuan kampus oleh Tim Kelembagaan Diktiristek pada 2 Februari 2024.
“Penggabungan ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2023 dan hampir rampung, karena itu kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pihak Kelembagaan Diktiristek Kemendikbudristek, LLDikti XI Kalimantan, Ketua Yayasan STIP-BB Suriyani,SE,M.M dan Dr. Kand Istia,S.Pd,MAP serta Prof.Dr.Harun Joko Prayitno,M.H dari Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah yang sejak awal hingga proses ini berlangsung terus mendampingi,” ucapnya, Minggu (11/02/2024).
Rektor UMPR ini menyampaikan, selain penggabungan kampus tersebut, kini pihaknya juga sedang mempersiapkan proses Pendirian Fakultas Kedokteran yang berlokasi di Kampus-2 UMPR di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sebangau Palangka Raya sebagai upaya ikut penguatan program Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dokter khususnya di Kalteng.
“Pembukaan Prodi Kedokteran UMPR sudah masuk dalam agenda Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah bersama 5 kampus PTMA lainnya, dan progress Pendirian FK UMPR sudah mengajukan proposal dan surat rekomendasi Menteri Kesehatan RI yang segera menjadwalkan untuk menurun tim visitasi ke UMPR guna melihat persiapan pembanguna sarana dan prasarana seperti lab anatomi dan gedung perkulihan standar pendidikan FK,” ucap dia lagi.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, ketua task force penggabungan yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset UMPR Prof.Dr.Chandra Anugrah Putra,M.Pd menyampaikan terkait proses penggabungan kampus dimulai dari memperbaiki data pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) di STIP BB.
“Melalui program Penyatuan-Peguruan Tinggi Swasta (APPP-PTS) ini telah mendapat pendampingan sampai pada dua tahap, monev dan visitasi lapangan untuk mengidentifikasi kelengkapan guna penambahan lima prodi baru tersebut,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, terkait operasional dan pengelolaan PTS yang digabungkan ini berada di bawah manajemen yang baru. Sehingga, PTS yang digabungkan dapat berkembang baik secara akademik maupun non-akademik, termasuk dalam hal pembiayaan atau operasional penyelenggaraan pendidikan
“Terkait pelaksanaan akuisisi STIP pihaknya sudah siap dari berbagai sisi yang diperlukan. Termasuk sudah memiliki desain kurikulum berbasis Outcames Based Education atau OBE,” ungkap Chandra.
Selain itu, sebut Candra, pihaknya sudah memiliki pola kemitraan internasional. Antara lain, dengan beberapa negara seperti Thailand, Malaysia dan India.
Yang mana sebelumnya, Kepala LLDikti Wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar, terkait penggabungan STIP Bunga Bangsa Palangka Raya ke UMPR menyatakan mendukung program tersebut.
“Dengan adanya penggabungan ini, izin operasional suatu PTS tetap berlaku, sehingga para mahasiswa tetap dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran tanpa ada rasa was-was,”tandasnya.
Wartawan: Maria Sabatiani
Editor: Yundhy Satrya