Oktober 2023, Tertinggi Se-Kalimantan Inflasi Palangkaraya Sebesar 0,63 Persen dengan IHK 117,27

 Oktober 2023, Tertinggi Se-Kalimantan Inflasi Palangkaraya Sebesar 0,63 Persen dengan IHK 117,27

FOTO: Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Akhmad Tantowi, M.Ec, D.ev pada release Berita Resmi Statistik periode Oktober 2023, Rabu (01/11/2023) siang, di ruang Vicon Kantor BPS Kalteng, Jalan Kapten Pierre Tendean No. 06, Kota Palangka Raya.

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, pada periode Oktober 2023, jika dibandingkan 12 kota acuan inflasi se-Kalimantan, saat ini Kota Palangka Raya menempati posisi Inflasi tertinggi  yakni sebesar 0,63 persen.

Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro melalui Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Akhmad Tantowi, M.Ec, D.ev pada release Berita Resmi Statistik periode Oktober 2023, Rabu (01/11/2023) siang, di ruang Vicon Kantor BPS Kalteng, Jalan Kapten Pierre Tendean No. 06, Kota Palangka Raya.

“Pada periode Oktober 2023, Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,63 persen dan Sampit mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,07,” ujarnya.

Tantowi mengatakan dari 12 kota IHK di Pulau Kalimantan, 10 kota diantaranya mengalami inflasi, sedangkan 2 kota mengalami deflasi. “Inflasi tertinggi di Kota Palangka Raya yakni sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 117,27. Sedangkan deflasi tertinggi tercatat di Tarakan yakni sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 114,26,”

“Tingginya inflasi di Kota Palangka Raya, lantaran saat itu ruas jalan trans Kalimantan sedang mengalami perbaikan sehingga distribusi barang dari Kalimantan Selatan ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah sedikit terhambat yang menyebabkan sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga,” ujarnya lagi.

Gambar: Infografis Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Gabungan 2 Kota, Oktober 2023 (Sumber BPS Kalteng).

ia juga menguraikan dari 90 kota IHK se-Indonesia, 69 kota mengalami inflasi, sedangkan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 1,00 persen dengan IHK sebesar 114,36 dan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,08 persen dengan IHK sebesar 118,61.

“Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2023 terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,31 persen), kelompok transportasi (0,88 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,50 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,13 persen), kelompok kesehatan (0,12 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,10 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,08 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen), dan kelompok pendidikan (0,03 persen),” kata dia menambahkan.

lanjutnya, Inflasi tahun kalender (Oktober 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 2,10 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 2,51 persen.

ia mengungkapkan adapun komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2023 antara lain beras, daging ayam ras, bensin, cabai rawit, ikan nila, kacang panjang, angkutan udara, ikan baung, ikan gabus, dan kentang.

“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2023 antara lain beras, daging ayam ras, bensin, cabai rawit, ikan nila, kacang panjang, angkutan udara, ikan baung, ikan gabus, dan kentang,”

“Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Oktober 2023 antara lain bawang merah, telur ayam ras, bawang putih, ikan layang/ikan benggol, terong, minyak goreng, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, telepon seluler, ikan lele, dan baju muslim wanita,” tandasnya. (YS)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!