Suhu Panas Masuk Kategori Ekstrem

 Suhu Panas Masuk Kategori Ekstrem

 

Kaltengnews, PULANG PISAU – Kalaksa BPBD Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Osa Maliki melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Tekson (02/05/2023) mengatakan perubahan suhu panas terbilang sangat ekstrim ini diakibatkan dari kiriman Angin Muson Timur dari Australia yang mengirimkan angin panas atau awan panas. Dari situlah dampak angin menimbulkan cuaca ekstrim pada siang hari dan berlanjut sore hari terjadi hujan lebat.

”Perubahan suhu panas ini merupakan fenomena cuaca serius yang bisa berdampak sangat berbahaya, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya”, paparnya

Dikatakan Tekson, perubahan suhu panas dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, suhu panas akibat perubahan iklim yang menyelimuti hampir di sejumlah daerah di Indonesia, tidak terkecuali dirasakan juga di Kabupaten Pulang Pisau pada akhir-akhir ini tentunya tidak bisa disepelekan begitu saja.

Selain bisa menimbulkan kekhawatiran akibat dari dampaknya lanjut Tekson, seperti terjadinya kebakaran hutan, suhu panas akibat perubahan iklim ini bisa menyerang kesehatan manusia perlu diwaspadai. Dampak perubahan iklim di kabupaten setempat ini mengakibatkan cuaca panas dengan suhu yang bisa dirasakan sekitar Pukul 09.00 -14.00 waktu setempat.

Ia menegaskan, apabila tidak cepat diantisipasi bisa berbahaya terhadap kesehatan masyarakat. Dengan menggerakkan kesiapsiagaan bencana sejak dini dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya antisipasi maka dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir.

Dia juga mengungkapkan, Kondisi ini membuat BPBD setempat menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap selalu waspada terhadap kondisi cuaca sengan suhu panas. Salah satu pencegahannya adalah menggunakan alat pelindung seperti payung ketika sedang keluar rumah pada siang hari.

Lebih lanjut lagi, Kabupaten Pulang Pisau sangat rawan terjadi cuaca ekstrim yang bisa menimbulkan bencana. Perubahan iklim sering disertai membawa gelombang pasang, angin puting beliung, dan air pasang tinggi. Bencana penyerta ini yang menjadi kekhawatiran kita, disamping terjadinya cuaca panas dari BMKG yang menyatakan telah memasuki musim kemarau.

Berdasarkan informasi BMKG wilayah sebagian Kalimantan dan Sumatra telah terjadi kekeringan. Kekeringan di Kalimantan berbeda dengan daerah lain seperti di daerah Pulau Jawa yang kekurangan air, melainkan tingkat lapisan tanah gambut yang semakin menipis. (DENNY)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!