Terkait Pernyataan Kontroversial, Dewan Provinsi Minta Warga Kalteng Menahan Diri dan Kawal Proses Hukum Edy Mulyadi

 Terkait Pernyataan Kontroversial, Dewan Provinsi Minta Warga Kalteng Menahan Diri dan Kawal Proses Hukum Edy Mulyadi

FOTO : Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Sudarsono.

Kaltengnews.co.id – PALANGKA RAYA – Pernyataan kontroversial dari seorang politikus, terkait ketidaksukaannya Ibukota Negara dipindahkan ke Kalimantan akhirnya berbuntut panjang dan menuai gejolak.

Walaupun ini hanya masalah kritik politik, namun, ucapan kontroversial dari politikus bernama Edy Mulyadi sudah kadung menyulut kemarahan dan kecaman secara luas.

Hal ini tentu sangat rawan dan berpotensi memunculkan perpecahan dan konflik sosial yang serius. Hal inipun juga menuai kritikan dari kalangan dewan Provinsi Kalimantan Tengah.

Kepada Gerakkalteng.com (Media Group dari Kaltengnews.co.id), anggota Komisi II DPRD Kalteng, Sudarsono , Jumat (28/01/2021) menyayangkan ucapan kontroversial tersebut, sehingga bisa menjadi pemicu ketidaktenanganan masyarakat Indonesia secara luas dan masyarakat Dayak secara khusus.

Berkenaan hal tersebut, maka Kalangan dewan provinsi berharap banyak kepada tokoh masyarakat di Kalteng dan tokoh nasional untuk bersikap searif-arifnya dan sebijak bijaknya dalam menangani masalah ini.

Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah dari Mabes Polri untuk segera mengusut perkara ini, agar tidak menimbulkan persoalan lebih meluas.

“Saat ini yang bisa dilakukan oleh masyarakat Kalimantan yakni mengawal, serta menahan diri dan menunggu proses hukum selanjutnya,” ucap Wakil Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan tersebut.

Sementara, dari sisi hukum adat, sambung Sudarsono mengungkapkan jika ada pihak yang merasa memang perlu menuntaskan masalah ini dengan hukum adat masyarakat Dayak, tentu ini juga harus diwadahi dengan baik.

“Kalangan politikus dan tokoh nasional kami harapkan untuk tidak membiarkan masalah politik kepindahan Ibu Kota Negara ini berlarut ke ranah budaya dan sosial”, jelasnya.

Menyikapi kontroversi dan gejolak panas ini memang membutuhkan kearifan dan kebijaksanaan serta rasa persaudaraaan sesama saudara setanah air. Rasa nasionalisme dan persatuan sebangsa setanah air tengah diuji dengan persoalan ini. (*)

TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di 

KALTENGNEWS TV 

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!