Pemprov Kalteng Lepas 14 Armada Bus untuk Program Mudik Gratis Idulfitri 1446 H
Bahas Pemulihan Ekonomi, Sekda Kalteng Ikuti ‘Afternoon Coffee Break’

FOTO: Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran, dalam kesempatan ini diwakili Sekda Provinsi Kalteng H. Fahrizal Fitri, saat mengikuti ‘Afternoon Coffee Break’ bersama sejumlah lembaga keuangan dan lembaga perbankan, Senin (24/8/2020).
Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Dampak pandemi COVID-19, tampaknya berdampak luas pada berbagai sendi kehidupan masyarakat, salah satunya adalah pada sektor perekonomian nasional.
Upaya pemulihan ekonomi, tampaknya mendapat perhatian serius dari Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran, yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng, terkait pemulihan ekonomi di atas Bumi Tambun Bungai.
Menindaklanjuti hal itu, maka Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, H. Fahrizal Fitri, yang mewakili Gubernur Kalteng menghadiri kegiatan ‘Afternoon Coffee Break’ bersama Direktur Utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng, Otto Fitriandy.
Serta, sejumlah lembaga keuangan, diantaranya Bank Pembangunan Daerah Kalteng, PT. Taspen Palangka Raya dan BPJS Ketenagakerjaan. Acara diskusi dan ngopi sore berlangsung santai, di Kantor OJK, Palangka Raya, Senin (24/08/2020) sore.
Kendati kegiatan ini dilaksanakan dalam suasana serius tapi santai (sersan) namun, pokok perbincangan dan diskusi, dalam pertemuan tersebut masih terbilang sangat penting, terutama berkenaan dengan berbagai langkah strategis yang semestinya dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan lembaga keuangan, sebagai upaya pemulihan perekonomian di wilayah Kalimantan Tengah.
Pasalnya, yang menjadi topik utama pembahasan pada diskusi tersebut, ialah pemulihan ekonomi di atas Bumi Tambun Bungai, terutama pada saat situasi pandemi COVID-19, yang berdampak luas pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, terlebih lagi dalam sektor perekonomian.
“Harapan ke depan dunia perbankan bisa menolong mengelola keuangan masyarakat kecil. Kita berharap masyarakat kecil menjadi bagian dari perekonomian kerakyatan yang harus kita dukung bersama,” ujar Sekda Kalteng H. Fahrizal Fitri.
Selain itu H. Fahrizal Fitri juga menambahkan kendala selama ini masyarakat kecil memandang bank sebagai lembaga yang eksklusif sehingga mereka sungkan berurusan apalagi dalam hal usaha. Paradigma inilah yang harus diubah agar mereka bisa lebih familiar dengan jasa perbankan apalagi jasa penjamin.
“Kedepannya, apabila usaha mereka berjalan, mereka butuh juga lembaga penjamin untuk kepastian risiko pinjaman,” sambung Sekda.
Hal lain yang dikemukakan Sekda di forum tersebut, sejumlah proyek nasional tengah dikembangkan di Kalimantan Tengah antara lain Kalteng menjadi salah satu tempat cadangan pangan nasional serta Pertamina tengah mengembangan program biodiesel B20.
Pengembangan usaha dalam rangka proyek nasional tersebut tentu memerluka program pinjaman, BPJS Ketenagakerjaan dan termasuk jaminan usaha yang memiliki risiko kegagalan.
”Peluang ini bisa dikembangkan sebagai bagian dari memberikan edukasi masyarakat, akses jasa keuangan dan jasa penjaminan. Kita berharap saling mendukung supaya keberhasilan dapat sama-sama kita nikmati dan risiko sudah kita antisipasi,” kata Sekda.
Rencana strategis di Kalimantan Tengah merupakan peluang yang dapat direspon dan ditangkap lembaga keuangan dan penjaminan sebagai bentuk partisipasi dalam proses pembangunan di Kalteng. (YS)