Perlu Kajian Epidemiologi Menuju New Normal

Kaltengnews.co.id,PALANGKA RAYA-Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Palangka Raya, terus dilakukan oleh pemerintah kota setempat melalui gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.

Sejumlah tindakan diberlakukan, mulai dari Pembatasan Skala Kelurahan Humanis (PSKH), kumudian dilanjutkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan saat ini rapid test massal gencar dilakukan.

Menurut Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin, saat ini gaung tatanan hidup baru atau new normal mengemuka. Namun demikian untuk menuju pola hidup baru tersebut, segala aspek harus benar-benar disiapkan. Termasuk efektifnya protokol kesehatan dijalankan.

“Selain itu kami masih mengkaji, terutama untuk memenuhi indikator-indikator yang menjadi prasyarat menuju tahapan new normal,”ungkap Fairid, Minggu (21/6/2020).

Untuk bisa melaksakana new normal lanjut dia, maka lagi-lagi setiap indikator akan menjadi acuan dan harus bisa terpenuhi. Sebut saja fase memulai tatanan hidup baru tetap harus memiliki indikator yang sudah ditentukan

Tidak cukup sampai disitu saja, maka berbagai kajian, seperti kajian akademis dan kajian epidemiologi wajib terpenuhi. sebagai pertimbangan pelaksanaan new normal.
“Apabila kajian ini terpenuhi maka secara bertahap kita bisa menuju tatanan new normal itu,”ujar Fairid.

Dikatakan, untuk melaksanakan tatanan new normal, tentu bukan di dasarkan pada keputusan yang mudah begitilu saja, namun harus melalui pertimbangan yang sudah tepat.”Maka itu, yang perlu dilakukan saat ini adalah upaya meminimalisir memutus penyebaran pandemi berikut perkembangan,”jelas Fairid.

“Intinya, kita harus berupaya mematikan penyebaran tempat-tempat yang masih menjadi klaster ataupun zona merah Covid-19.Saat ini kita belum bisa melaksanakan new normal,”tambahnya.vd/sg