Bentuk MPA, PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk Komitmen Cegah Kebakaran
Rektor bersama Mitra Stakeholder Bahas Arah Kebijakan Pembangunan UPR Berkelanjutan 2022-2026
Kaltengnews.co.id – PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) bersama sejumlah stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pemuda menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait ‘Perumusan Arah Kebijakan dan Pembangunan Berkelanjutan UPR Tahun 2022-2026’. Kegiatan berlangsung di Aula Rahan, Lantai II Gedung Rektorat UPR, Rabu (16/03/2022).
Hadir pada kegiatan tersebut, diantaranya Rektor UPR Dr. Andrie Elia, SE, MSi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPR Prof. Dr. Danes Jayanegara, SE, MSi serta sejumlah tamu undangan sekaligus menjadi peserta yang berasal dari lembaga dan institusi yang menjadi mitra UPR. Selama kegiatan berlangsung juga dipandu oleh seorang moderator, yakni Dr. Jhon Retei Alfri Sandi, SSos, MSi. (Wakil Dekan FISIP UPR).
Kegiatan FGD ini bertujuan untuk menyerap semua aspirasi, masukan, usulan dan kritik membangun yang akan digunakan untuk perumusan arah kebijakan dan pengembangan pembangunan berkelanjutan UPR periode tahun 2022 sampai 2026 kedepan.
Dalam sambutannya, Rektor UPR Dr. Andrie Elia, SE, MSi menyampaikan bahwa saat ini UPR terus berbenah diri, serta melakukan sejumlah terobosan baru, serta melaksanakan sejumlah langkah strategis untuk membangun perguruan tinggi terbesar dan tertua di wilayah Bumi Tambun Bungai ini.
“Tentunya, dalam merumuskan kebijakan pengembangan UPR memerlukan sejumlah masukan dan saran yang membangun, baik itu berasal dari internal maupun eksternal UPR.”
“Khususnya masukan yang berasal dari luar, maka kami pun membuka ruang bagi para stakeholder yang menjadi mitra UPR, dengan harapan masukan yang diberikan dapat menjadi bahan dan pertimbangan untuk merumuskan arah kebijakan pengembangan dan pembangunan berkelanjutan UPR periode tahun 2022-2026 kedepannya,” ucap Rektor UPR.
Lanjut Dr. Andrie Elia juga mengatakan bahwa saat ini UPR terus berupaya melakukan pengembangan dan pembangunan, baik dari sisi infrastruktur fisik, SDM tenaga pendidik (dosen, red), hasil penelitian atau jurnal ilmiah bereputasi yang dihasilkan oleh para dosen dan peneliti di UPR, serta yang tidak pentingnya adalah kualitas lulusan yang memiliki kompetensi dasar, siap kerja sesuai dengan kebutuhan dunia industri sekarang ini.
Kemudian, akreditasi institusi pendidikan dan layanan pendidikan mulai dari tingkat program studi, fakultas bahkan akreditasi universitas.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa dari sisi infrastruktur, saat ini UPR telah membangun gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) 7 lantai, dan 2 (dua) gedung perkuliahan bertaraf internasional yang juga dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana pendukung yang representatif.