Diharapkan jadi Solusi PHBS Warga Bantaran Sungai, Tim FT-UPR Lakukan Pengenalan Teknologi RPS Kepada Mitra

 Diharapkan jadi Solusi PHBS Warga Bantaran Sungai, Tim FT-UPR Lakukan Pengenalan Teknologi RPS Kepada Mitra

FOTO : Tim Dosen Fakultas Teknik UPR melakukan foto bersama mitra, sekaligus melakukan pengenalan teknologi RPS.

Kaltengnews.co.id – PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya dilalui Sungai Kahayan, dimana pada wilayah tersebut dapat ditemui kawasan permukiman penduduk yang memiliki karakteristik rumah terdiri dari rumah lanting (terapung, red) dan rumah panggung (tiang, red).

Menjadi permasalahan, yakni khususnya di kawasan permukiman penduduk yang berada di bantaran sungai adalah keterbatasan sanitasi, baik sarana air bersih, pembuangan limbah cair maupun pembuangan limbah padat.

Untuk sarana sanitasi pembuangan limbah cair dan padat, pada kawasan permukiman di bantaran Sungai Kahayan, masih ada yang melakukan kegiatan BABs (Buang Air Besar sembarangan) di Sungai.

Hal tersebut, lantaran pada rumah penduduk di kawasan permukiman bantaran sungai, sebagiannya memang sudah dilengkapi dengan fasilitas septic tank, namun ada pula yang masih belum memiliki fasilitas tersebut.

Dan, apabila itu tidak ditangani dengan baik, maka dapat berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah, sehingga menjadi penyebab timbulnya penularan berbagai macam penyakit saluran pencernaan.

Dalam rangka meminimalisir dan mengurangi aktivitas masyarakat di kawasan permukiman bantaran sungai, untuk membuang limbah cair dan limbah padatnya langsung ke sungai, sekaligus mensosialisasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat bagi warga di Bantaran Sungai.

Baja Juga : Teknologi RPS Dirancang sesuai Kondisi Lapangan

Sehingga, melatarbelakangi dosen dari Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (FT-UPR) Dwi Anung Nindito bersama tim melakukan Diseminasi teknologi Repeated Processing Septictank atau RPS.

Kepada redaksi Kaltengnews.co.id, Dosen Fakultas Teknik UPR Dwi Anung Nindito menyampaikan adapun tujuan Diseminasi RPS ini adalah untuk memfasilitasi sarana sanitasi jamban sehat, khususnya pada kawasan spesifik berair.

“Repeated Processing Septictank atau RPS adalah salah satu bentuk solusi Teknologi Tepat Guna atau TTG yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pembuangan limbah tinja di daerah spesifik, yaitu rumah panggung di daerah berair,” terangnya.

Lanjut Anung menerangkan RPS adalah sebuah inovasi septic tank (tangka septik). Dimana, proses pemisahan padatan dan cairan limbah tinjanya dilakukan secara berulang-ulang, yakni dengan cara memperpanjang proses pengolahan.

“Upaya tersebut diharapkan dapat mencapai efisiensi pengolahan limbah tinja lebih besar dari 70%,” jelasnya.

Anung juga mengatakan bahwa sejak bulan Oktober 2021 lalu, Fakultas Teknik UPR juga telah melakukan upaya pengenalan teknologi RPS, khususnya ditujukan kepada warga yang bermukim di bantaran sungai.

Dimana, tujuannya agar masyarakat dapat lebih mengenal manfaat dari teknologi RPS. Dan, masyarakat dapat menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Adapun lokasi sosialisasi atau pengenalan teknologi RPS yang telah dilaksanakan, diantaranya Pondok Pesantren Hidayatul Insan Palangka Raya. Upaya pengenalan RPS juga bekerjasama KODIM/ 1016 Palangka Raya.

“Kegiatan ini juga merupakan rangkaian Penelitian Prioritas Riset Nasional (PRN) Tahun 2021, dari Kemendikbutristek dan BRIN, dalam rangka revitalisasi ketahanan pangan dan gizi (penanganan stunting).” tandasnya. (YS)

 

TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di 
KALTENGNEWS TV

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!