PTM Terbatas Di FEB-UPR Gunakan Cara Hybrid, Berjalan Aman dan Lancar Sesuai Prokes Covid-19

 PTM Terbatas Di FEB-UPR Gunakan Cara Hybrid, Berjalan Aman dan Lancar Sesuai Prokes Covid-19

FOTO : Kegiatan PTM Terbatas atau Hybrid (perpaduan cara Luring dan Daring) di lingkungan FEB-UPR, saat mata kuliah KEBANKSENTRALAN yang diampu oleh Wakil Dekan FEB-UPR Bidang Akademik, Dr. Irawan, SE, MSi dilaksanakan sesuai Prokes Covid-19.

Sementara itu, di hari yang berbeda, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB-UPR Dr. Irawan, SE, MSi turut menjelaskan bahwa sebenarnya kegiatan perkuliahan dengan cara PTM secara terbatas di lingkungan FEB-UPR, dilakukan sejak awal bulan Oktober 2021 kemaren.

Di lingkungan FEB-UPR itu sendiri, kegiatan PTM secara terbatas, diistilahkan dengan Hybrid, maksudnya memadukan cara luring (tatap muka terbatas, red) dengan daring (secara virtual atau online, red).

Jadi, meskipun kegiatan perkuliahan dilakukan dengan cara PTM secara terbatas, tapi cara luring juga tetap dilaksanakan di saat bersamaan.

Hal ini, mengingat mahasiswa yang mengambil suatu mata kuliah, sekarang ini tidak semuanya berada di Kota Palangka Raya, tapi bisa jadi mereka berada di luar daerah, atau bahkan di luar Pulau Kalimantan.

FOTO : Wakil Dekan Bidang Akademik FEB-UPR, Dr. Irawan, SE, MSi

 

 

“Kegiatan PTM secara terbatas di lingkungan FEB-UPR, sebenarnya merupakan tindaklanjut arahan Rektor UPR, yang juga menindaklanjuti arahan dari Kemendibukristek RI,” ucap Wakil Dekan FEB-UPR Bidang Akademik, saat dibincangi redaksi Kaltengnews.co.id, di ruang kerjanya, Jumat (26/11/2021) siang.

Lanjut Dr. Irawan menerangkan bahwa sebelum memulai kegiatan PTM secara terbatas atau Hybrid (perpaduan cara Luring dan Daring, red) di lingkungan FEB-UPR, pihaknya mewajibkan semua mahasiswa untuk memenuhi 3 (tiga) persyaratan wajib.

Yakni, pertama mahasiswa diwajibkan menerima vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan tahap 2, juga menyertakan fotokopi sertifikat vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 kepada fakultas; kedua mahasiswa juga harus mendapatkan persetujuan dari orang tua/wali untuk mengikuti kegiatan PTM secara terbatas; serta ketiga harus berdomisili di wilayah Kota Palangka Raya.

“Ketiga persyaratan tersebut wajib dipenuhi oleh mahasiswa, begitu pula hal yang sama untuk tenaga pendidik (dosen, red) di masing-masing mata kuliah yang akan dilaksanakan secara Hybrid,” terangnya.

Dr. Irawan juga mengatakan untuk pemilihan mata kuliah yang akan dilaksanakan secara Hybrid, juga berdasarkan pertimbangan kesediaan dari masing-masing dosen, apakah bersedia apa tidak untuk melakukan kegiatan perkuliahan dengan cara Hybrid.

“Dari hasil keputusan dosen, dan atas berbagai pertimbangan, ternyata sedikit yang memilih perkuliahan dengan cara Hybrid. Banyak yang masih memilih cara daring sepenuhnya. Hal ini, juga dikarenakan masih ada beberapa dosen yang masih belum menerima vaksin Covid-19 tahap kedua, sehingga tidak banyak yang memilih cara Hybrid,” ungkapnya.

Mengingat perkuliahan dengan cara Hybrid, masih bersifat opsional atau pilihan, sambung Dr. Irawan menuturkan sehingga pihaknya tidak dapat memaksa, tapi lebih kepada kesiapan dari masing-masing mahasiswa dan dosen itu sendiri.

“Untuk pemilihan mata kuliah yang dilakukan secara Hybrid, lebih kepada mata kuliah dasar bagi mahasiswa semester awal, dan mata kuliah terapan bagi mahasiswa menjelang semester akhir, seperti metodelogi penelitian,” imbuhnya.

Ujar Dr. Irawan, mata kuliah dasar untuk mahasiswa semester I (satu), tujuannya memperkenalkan mahasiswa baru kepada kondisi dan lingkungan kampusnya.

Sedangkan, untuk mahasiswa menjelang semester akhir atau mahasiswa di semester V (lima), tujuannya untuk memberikan materi mata kuliah secara mendalam, tekait metodelogi penelitian ekonomi.

Yang mana, hal itu dimaksudkan untuk memastikan substansi dari mata kuliah yang diajarkan, dapat benar-benar bisa diterima, dipahami bahkan dikuasai oleh mahasiswa, terlebih ketika nanti akan melakukan penyusunan dan penelitian skripsi.

Dr. Irawan juga menambahkan mengingat untuk sementara ini, ruangan yang digunakan hanya 2 (dua) kelas, dengan daya tampung maksimal 20 orang mahasiswa saja, maka pada tiap harinya mata kuliah dilakukan secara bergantian, dengan estimasi waktu masing-masing mata kuliah maskimal 1 (satu) jam sekali pertemuan mata kuliah.

Dalam sehari, rata-rata ada 4 (empat) mata kuliah. Itu berasal dari 3 (tiga) jurusan yang ada di bawah FEB-UPR, yakni Jurusan Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi.

Setiap kali pergantian mata kuliah, juga dilakukan penyemprotan disinfektan. Dengan, durasi jarak pergantian antar satu mata kuliah dengan mata kuliah berikutnya adalah setengah jam (30 menit) untuk mempersiapkan ruangan.

“Jadi, dapat kami sampaikan bahwa kegiatan PTM secara terbatas di lingkungan FEB-UPR, selama uji coba PTM secara terbatas berjalan dengan baik, aman dan lancar.” tutupnya. (YS)

 

TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di 
KALTENGNEWS TV

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!