PTBI Tahun 2021, Ekonomi Kalteng Di Triwulan III-2021 Menunjukkan Tren Pertumbuhan Positif Sebesar 3,57 Persen
Inflasi Kalimantan Tengah pada bulan Oktober 2021 tercatat sebesar 3,06% (y-o-y) lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 1,66% (y-o-y) dan inflasi Pulau Kalimantan yang sebesar 2,13% (yoy).
“Tumbuhnya inflasi di Kalimantan Tengah menunjukan bahwa aktivitas perekonomian masyarakat mulai pulih dan upaya Pemerintah daerah dalam mengendalikan pandemi telah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rihando juga mengutarakan dalam upaya memperkuat fundamental ekonomi dan mendorong motor pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pihaknya melihat masih adanya potensi daerah yang dapat dikelola untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah yang kuat, diantaranya melalui Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Komoditas Ekspor Melalui Hilirisasi.
Sebab, sebagian besar komoditas ekspor unggulan Kalteng merupakan komoditas bahan mentah yang dilakukan dengan teknologi sederhana atau tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
Sehingga, dengan demikian menyebabkan kurangnya nilai tambah yang dihasilkan oleh komoditas ekspor tersebut, dan hasil yang diperoleh juga kurang optimal dalam memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
“Untuk itu, hilirisasi produk dapat secara bertahap didorong. Yang mana, tentunya dengan tetap mempertimbangkan berbagai faktor antara lain kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah, keamanan/kejelasan dalam perizinan dan lahan, infrastruktur yang baik, elektrifikasi yang lancar, serta adanya kepastian pasar,” ucapnya lagi.
Sehingga pemanfaatan komoditas hilirisasi yang pada umumnya hanya sebagai revenue driver, dapat didorong menjadi economic booster yang akan berdampak pada aktivitas ekonomi lainnya dan meningkatkan kemandirian lokal, sekaligus pula dapat menjadi pemicu masuknya investasi ke Kalimantan Tengah.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyarankan, perlu kiranya dilakukan eksplorasi Komoditas lain yang memiliki potensi ekspor. Dengan melihat besarnya ketergantungan terhadap batu bara dan kelapa sawit, dan sudah saatnya untuk mencoba mendorong potensi komoditas lain yang dapat mendongkrak kinerja ekspor.
“Adapun komoditas yang menurut kami berpotensi meningkatkan kinerja ekspor antara lain komoditas sarang walet, komoditas Nipah yang tersebar luas di pesisir sungai Kalimantan Tengah, Komoditas Ubi Porang dan udang Vaname yang saat ini tengah menjadi komoditas primadona yang didukung oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” sarannya.
Dirinya juga berharap Optimalisasi pengolahan dan pemasaran terhadap komoditas tersebut, dapat dilakukan di Kalimantan Tengah, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru, sekaligus dapat menambah kontribusi UMKM bagi ekonomi daerah.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya, sambung Rihando kembali mengatakan bahwa upaya mendorong pemulihan ekonomi daerah diperlukan peningkatan peran UMKM.
“Kami dari Bank Indonesia telah melakukan serangkaian upaya, yakni dengan menyelenggarakan atau mengembangkan program-program pemberdayaan UMKM yang dilakukan dalam rangka mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkelanjutan, serta memiliki nilai tambah sekaligus sebagai upaya pengendalian inflasi daerah,” imbuhnya.
Ditambahkan Rihando, serangkaian upaya terkait pemberdayaan UMKM telah dilakukan, baik dari sisi supply maupun demand.
Dari sisi supply, upaya yang dilakukan yakni melalui pelatihan desain produk, pemasaran digital, pelatihan sertifikasi halal dan kurasi produk.
Sedangkan dari sisi demand dilakukan melalui perluasan pasar, pengiriman contoh produk dalam pameran internasional dan membangun etalase digital belanjakalteng.com yang terintegrasikan dengan kanal pembayaran nontunai terbaru yaitu QRIS, dengan nama Platform digital belanjakalteng.com.
Hal ini merupakan wujud nyata sinergi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang diharapkan dapat menjadi media promosi yang kuat, media pemersatu, mendorong eksistensi produk lokal dan menciptakan permintaan baru bagi UMKM dan Pariwisata Daerah.
“Untuk itu, sebagai upaya mendorong eksistensi UMKM Kalteng Go-Digital, maka pada kesempatan yang baik ini, kami mengharapkan kesediaan Bapak Gubernur dan Bapak/Ibu Forkopimda untuk bisa menandatangani kanvas komitmen bersama dukungan terhadap UMKM Go-Digital di Kalimantan Tengah melalui belanjakalteng.com,” tandasnya.
Sebagai informasi, Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) itu sendiri merupakan pertemuan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia secara serentak, untuk membahas berbagai hal penting, utamanya berkenaan dengan Perkembangan Ekonomi Nasional maupun di daerah.
Dimana, untuk PTBI Tahun 2021 ini mengusung tema ‘Bangkit dan Optimis : Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi.’
Kegiatan PTBI Kalteng Tahun 2021 juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, unsur Forkompinda Provinsi Kalimantan Tengah, Rektor Perguruan Tinggi di wilayah Kalimantan Tengah, serta para tamu undangan lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran didampingi Kepala KPw-BI Kalimantan Tengah Rihando juga berkesempatan meninjau sejumlah stand UMKM produk olahan lokal yang merupakan UMKM binaan/mitra KPw-BI Kalimantan Tengah.
Selain itu, di tingkat nasional, kegiatan PTBI Tahun 2021 juga dihadiri langsung oleh Presiden RI bapak Ir. Joko Widodo, didampingi sejumlah menteri terkait, Gubernur Bank Indonesia, Kepala KPw-BI di masing-masing daerah di Indonesia, Kepala Daerah Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia melalui sambungan virtual. (YS)
TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di
KALTENGNEWS TV