Sugiyarto Ajak Masyarakat Gunakan Media Sosial secara Positif dan Produktif
Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Sugiyarto, menyerukan pentingnya pemanfaatan media sosial secara positif, produktif, dan bertanggung jawab. Ia menekankan bahwa media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter seharusnya menjadi sarana edukasi dan ekspresi kreativitas, bukan tempat penyebaran hoaks atau ajang konflik digital.
“Media sosial memberi kita kemudahan luar biasa untuk mengakses informasi dan pengetahuan secara instan. Ini peluang yang sangat besar untuk meningkatkan literasi dan memperluas wawasan masyarakat, khususnya generasi muda,” ujar Sugiyarto saat ditemui di Palangka Raya, Rabu (29/01/2025).
Menurut politisi ini, masyarakat kini bisa memanfaatkan media sosial untuk mengikuti akun-akun edukatif, menonton video pembelajaran, membaca artikel ilmiah, hingga berdiskusi dengan berbagai kalangan dari lintas daerah bahkan negara. Ia meyakini bahwa kemajuan teknologi digital dapat mendorong percepatan pembangunan manusia jika dimanfaatkan dengan benar.
Tak hanya itu, Sugiyarto juga menyoroti sisi kreatif dari media sosial yang menurutnya memiliki potensi besar untuk mendorong sektor ekonomi kreatif. Fitur-fitur seperti live streaming, reels, stories, serta berbagai aplikasi visual dinilai mampu memfasilitasi ekspresi seni, karya, hingga promosi produk lokal.
“Platform-platform ini memberi ruang luas bagi siapa pun untuk menunjukkan bakatnya. Dari situ, lahir berbagai peluang ekonomi, baik sebagai kreator konten, pelaku UMKM digital, hingga pelopor gerakan sosial berbasis komunitas online,” tuturnya.
Meski begitu, Sugiyarto tidak menutup mata terhadap berbagai ancaman yang juga hadir di dunia maya. Ia mengingatkan bahwa media sosial dapat menjadi bumerang jika digunakan tanpa etika dan kontrol diri. Fenomena penyebaran berita bohong (hoaks), perundungan siber (cyberbullying), hingga kecanduan digital menjadi masalah serius yang perlu diwaspadai bersama.
“Pengguna media sosial harus tetap kritis dan memiliki etika dalam berinteraksi. Jangan sampai teknologi yang seharusnya membantu, justru menjadi ancaman karena disalahgunakan,” tegasnya.
Ia pun mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga komunitas digital, untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat mengenai literasi digital dan etika bermedia sosial. Menurutnya, tanggung jawab ini tidak bisa hanya dibebankan pada satu lembaga, tetapi merupakan tugas bersama demi menciptakan ruang digital yang sehat dan aman.
“Saya berharap agar generasi muda, mampu menjadikan media sosial sebagai alat yang mendorong kemajuan”. tutupnya (CKO)