Luas Wilayah Kalteng Jadi Problema Distribusi Logistik Pilkada 2024
PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terdiri dari 13 kabupaten dan 1 kota dengan luasan 1 setengah kali dari pulau Jawa. Jika diukur dari transportasi darat, jarak antar kabupaten satu dengan yang lainnya cukup memakan waktu yang lama dengan jarak tempuh hampir 12 jam.
Provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila” ini terdiri dari 136 kecamatan, 139 keluarahan dan 1.432 desa, yang mana tidak semua kelurahan atau desa dapat diakses menggunakan jalur darat. Banyak daerah di Kalteng hanya dapat diakses melalui jalur sungai.
Tidak hanya itu, jalur darat pun tidak semuanya mulus. Di sejumlah wilayah kabupaten jalan masih berupa tanah liat dan melewati area hutan dan perkebunan. Dampaknya ketika musim hujan, jalanan menjadi berlumpur dan saat kemarau jalanan menjadi sangat berdebu.
Sementara pada jalur angkutan sungai, tidak setiap saat angkutan berupa kapal kecil siap melayani masyarakat. Waktu keberangkatan angkutan sungai cenderung telah terjadwal. Belum lagi, sejumlah sungai memiliki riam yang tentu sangat berisiko atau membahayakan pengguna angkutan.
Dilihat dari faktor cuaca, tentunya sangat beresiko untuk keamanan. Ketika musim hujan, jarak pandang menjadi terbatas sehingga berdampak pada jatwal pendistribusian logistik kotak suara suara ke desa tujuan.
Kendala yang dihadapi tidak hanya sampai disitu saja, pengaruh dari pendistribusian logistik berimbas terhadap tingkat partisipasi pemilih. Dimana berdasarkan data terakhir, jumlah pemilih di Kalteng sebesar 1.935.166 suara. Dengan rincian di kota Palangka Raya sebesar 211.423, Kapuas 297.976, Kotim 303.608, Kobar 200.520.
Kemudian, di Kabupaten Sukamara 44.463, Lamandau 75.387, Katingan 124.384, Barito selatan 98.976, Barito Timur 81.100, Barito Utara 114.093, Seruyan 108.397, Muara Teweh 82.683 dan Gunung Mas 90.918 serta Pulang Pisau sebesar 101.189
Berdasarkan data di KPU pusat keberhasilan pemilu dapat dikatakan berhasil jika partisipasi pemilihnya mencapai 77 persen. Sedangkan di Kalteng sendiri jika dilihat pada Pilkada tahun 2019, tingkat partisipasi pemilih saat itu mencapai 79,95 persen.
Sementara itu, berdasarkan data KPU Provinsi Kalteng pada Pemilu dan Pilpres Serentak 2024, daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 1.935.116 yang terdiri dari dari pemilih muda atau milenial (gen Y dan z) sebesar 1.183.588 atau 61,2 persen. Sehingga kondisi tersebut memerlukan sosialisasi yang massif dan intesif.
Selanjutnya, dalam rangka mencapai target partisipasi 77 persen pemilih, KPU Provisi Kalteng bersama seluruh jajaran di KPU kabupaten kota semakin menggengarkan sosialisasi tahapan Pilkada Serentak 2024.
Sasaran sosialisasi ini mencakup organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, aparatur pemerintah non TNI Polri termasuk pemilih pemula, pemilih muda dan masyarakat lainnya yang masuk data potensial pemilih Pilkada Serentak 2024. (Redaksi)