Isu Keamanan di Asia Timur : Tantangan dan Peluang

 Isu Keamanan di Asia Timur : Tantangan dan Peluang

 

Penulis :

  • Willy Subastian (201810360311279)
  • Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Asia Timur adalah kawasan yang dinamis dengan kekayaan budaya yang luar biasa, pertumbuhan ekonomi yang cepat, dan potensi untuk memimpin dalam hal inovasi dan pembangunan. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat sejumlah tantangan keamanan yang mengganggu stabilitas regional. Dari konflik politik hingga ancaman keamanan non-tradisional, setiap negara di kawasan ini dihadapkan pada serangkaian masalah yang memerlukan kerjasama dan koordinasi yang kuat untuk diatasi.

Salah satu isu keamanan yang paling meresahkan adalah ketegangan politik yang berkelanjutan antara beberapa negara di Asia Timur. Sengketa wilayah, terutama di Laut Cina Selatan, telah memunculkan ketegangan yang meningkat dan meningkatkan risiko konflik bersenjata. Kehadiran militer yang ditingkatkan dan klaim teritorial yang saling tumpang tindih telah menciptakan lingkungan yang rentan terhadap eskalasi yang tidak diinginkan, isu isu keamanan yang masih banyak terjadi di kawasan Asia Timur, seperti ketegangan antara China dan Taiwan, perang saudara jangka panjang antara Korea Selatan dan Korea Utara, serta kekhawatiran terkait kemajuan teknologi serta perangkat militer jepang, yang pada akhirnya mengakibatkan seccurity dilema terjadi sebagai salah satu konsep dari balance of power di Kawasan Asia Timur. Solusi damai untuk berbagai isu kemanan ini masih sulit dicapai karena ketegangan politik dan kepentingan nasional yang kuat.

Selain jepang, China juga merupakan negara yang bisa dikatakan sebagai negara yang memiliki kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki jumlah yang besar di kawasan Asia Timur, China dinilai sebagai salah satu negara yang memiliki angaran belanja militer dengan skala besar di kawasan Asia Timur, hal tersebut dilakukan oleh negara yang memiliki julukan tirai bambu tersebut dikarenakan adanya berbagai ketegangan yang ada di Laut China Selatan, yang mana hal tersebut membuat China memutuskan untuk memperkuat sektor pertahanan militer sebagai salah satu upaya pertahanan negara tersebut, namun dengan adanya lonjakan sektor pertahanan militer yang dilakukan oleh China, mengakibatkan adanya kekhawatiran bagi negara negara kawasan Asia Timur lainya, kritik serta penolakan dilakukan oleh negara kawasan Asia Timur lainya kepada China atas tindakan kenaikan anggaran belanja militer negara tersebut, hal tersebut dikarenakan adanya pendapat bahwa tindakan yang dilakukan oleh China akan mengakibatkan instabilitas kawasan serta akan menyulut kemarahan dan rasa tidak aman bagi negara lain di kawasan Asia Timur lainya.

Faktor geografis juga merupakan salah satu tantangan bagi keamanan di kawasan Asia Timur, letak dari negara China, Taiwan, Korea Selatan dan Korea Utara yang dinilai sangat dekat menimbulkan adanya kemungkinan terjadi konflik bersenjata di batas wilayah masing masing negara, serta ketegangan yang terjadi disebabkan oleh klaim wilayah yang saling tumpang tindih di perbatasan negara, dan dengan adanya berbagai konflik dan ketegangan yang terjadi di batas batas wilayah negawa kawasan Asia Timur, serta minimnya kerjasama yang dilakukan oleh masing masing negara Asia Timur, baik itu berupa kerjasama bilateral, maupun multilateral, mengakibatkan kurangnya dialog antar negara serta rasa kecurigaan dan kewaspadaan yang meninggi hal ini menyebabkan adanya anarkisme kawasan yang terjadi saat ini di kawasan Asia Timur yang disebabkan tidak adanya tidak adanya otoritas internal yang memiliki wewenang untuk menyelesaiakan masalah secara damai di kawasan tersebut.

Selain faktor internal, faktor eksternal juga merupakan tantangan bagi kawasan Asia Timur dalam menjaga keamanan kawasan tersebut, adanya kerjasama serta dukungan Amerika Serikat ke beberapa negara Asia Timur seperti Korea Selatan, Taiwan, serta Jepang di berbagai sektor mengakibatkan negara negara lain di kawasan tersebut berupaya untuk meningkatkan kekuatan serta pertahanan demi mengimbangi negara yang di dukung oleh Amerika Serikat selaku faktor eksternal kawsan tersebut, hal ini mengakibatkan kekuatan serta pertahanan negara negara di kawasan tersebut terlihat tidak merata dan tidak seimbang, hal ini berimplikasi paa terbentuknya poros negara kuat dan negara lemah, yang mana negara dengan kekuatan militer lemah cenderung sangat rentan akan ancaman dari negara yang memiliki kekuatan militer kuat di kawasan Asia Timur, yang mana hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kepentingan serta konflik politik dari negara luar kawasan yang menjadi faktor eksternal kawasan Asia Timur.

Di samping konflik politik, ancaman keamanan non-tradisional juga semakin mengkhawatirkan. Asia Timur menjadi sasaran yang semakin sering dari serangan siber, kejahatan lintas batas, dan perdagangan ilegal senjata. Kelemahan dalam infrastruktur keamanan cyber dan kerentanan terhadap eksploitasi teknologi telah memperumit upaya untuk melindungi negara dan warganya dari ancaman ini. Upaya untuk memperkuat kerja sama regional dalam hal ini, seperti melalui pembentukan kebijakan bersama dan pertukaran informasi, menjadi semakin mendesak.

Namun, di tengah-tengah semua tantangan ini, terdapat peluang untuk membangun keamanan yang lebih kokoh di Asia Timur. Kerja sama regional dapat menjadi kunci untuk menangani sengketa dan ancaman bersama. Membangun kepercayaan melalui dialog dan diplomasi dapat membantu mengurangi ketegangan politik yang berpotensi memicu konflik. Selain itu, investasi dalam kapasitas keamanan cyber dan kerjasama lintas batas dalam penegakan hukum dapat meningkatkan kemampuan untuk melawan ancaman non-tradisional.

Selain itu, pengembangan hubungan ekonomi yang lebih erat juga dapat memainkan peran penting dalam memperkuat keamanan regional. Ketergantungan yang semakin besar antara negara-negara di Asia Timur dalam hal perdagangan dan investasi menciptakan insentif yang lebih besar untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik yang merugikan semua pihak. Forum-forum seperti ASEAN dan APEC dapat menjadi platform untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan politik yang lebih luas di kawasan ini.

Dalam menjawab isu keamanan di Asia Timur, tidak ada solusi instan atau mudah. Diperlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat untuk membangun fondasi yang kuat untuk perdamaian dan stabilitas. Hal ini membutuhkan kompromi, kerja sama, dan kemauan untuk berinvestasi dalam hubungan yang lebih baik antara negara-negara di kawasan ini. Hanya dengan upaya bersama, Asia Timur dapat menjadi kawasan yang aman, stabil, dan makmur bagi semua penduduknya.

 

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!