RSUD Doris Sylvanus Kembali Dilabrak, Informasinya Manajemen Akan Temui Orang Tua Bayi

 RSUD Doris Sylvanus Kembali Dilabrak, Informasinya Manajemen Akan Temui Orang Tua Bayi

FOTO: Orang Tua Bayi Afner Juliwarno didampingi istri dan penasehat hukum Roy Sidabutar saat menunjukkan kondisi tubuh mendiang bayi paska menjalani operasi di RSUD Doris Sylvanus.

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Persoalan atas dugaan malpraktek yang dirasakan oleh Afner Juliwarno selaku orang tua bayi yang meninggal dunia paska menjalani operasi di rumah sakit Doris Sylvanus, pada tanggal 25 Januari 2024 lalu, tampaknya hingga sekarang ini masih belum menemukan titik terang.

Dimana, Afner Juliwarno pada Senin (25/03/2024) siang ini, kembali melabrak manajamen RSUD Doris Sylvanus guna meminta penjelasan atas penanganan dan tindakan medis yang dilakukan oleh pihak rumah sakit terhadap mendiang anaknya.

“Ini untuk kesekisn kalinya saya mendatangi rumah sakit ini (RSUD Doris Sylvanus, red) guna mempertanyakan dan meminta penjelasan perihal penanganan dan tindakan medis yang telah dilakukan oleh pihak rumah sakit terhadap anak saya. Sampai sekarang ini, saya masih belum menerima penjelasan langsung dari pihak manajemen rumah sakit sebagaimana yang kami harapkan,” ujarnya.

Afner menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menuntut apa-apa, selain hanya penjelasan yang logis, ilmiah dan saintifik berdasarkan keilmuan medis.

“Ya, saya tidak ingin meminta apa-apa. Bahkan, saya juga pernah ‘di bisik’ oleh pihak-pihak tertentu untuk ditawari sejumlah uang, dengan harapan agar tidak mempersoalkan hal ini lagi, namun secara tegas tawaran itu saya tolak. Karena, motif saya bukan uang, tapi lebih kepada penjelasan oleh manajemen rumah sakit, dengan harapan hal serupa tidak terulang kembali di kemudian hari,” tegasnya.

Afner mengatakan penjelasan terkait penanganan medis terhadap anaknya bukanlah menjadi suatu konsumsi publik yang disampaikan melalui media.

Namun, lebih berhak atas informasi itu sebenarnya dirinya selaku pihak keluarga, khususnya dalam hal ini sebagai orang tua dari mendiang bayi.

“Untuk itu, wajar apabila saya selaku ayah (orang tua, red) bayi merasa sangat kesal atas langkah manajemen rumah sakit yang kerab mempublikasikan ke publik, tanpa terlebih dahulu memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada pihak keluarga, terutama kepada pihak orang tua bayi,” ungkapnya.

Sementara itu, Roy Sidabutar selaku penasehat hukum dari Afner Juliwarno menyampaikan bahwa permintaan dari orang tua bayi, itu sebenarnya tidaklah berlebihan, yakni hanya meminta klarifikasi dan penjelasan ilmiah yang komprehensif.

“Selama ini, informasi terkesan lebih banyak disampaikan ke publik. Namun, sebaliknya informasi itu justru sangat minim disampaikan kepada pihak orang tua,”

“Bukan kah dalam Undang-Undang Kesehatan Nasional dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medik, secara jelas menyebutkan yang lebih berhak untuk mendapatkan informasi adalah pihak keluarga, terutama dalam hal ini adalah kedua orang tua si bayi. Wajar saja apabila orang tua merasa keberatan,” ungkapnya.

Roy mengatakan kondisinya akan berbeda, ketika pihak rumah sakit dapat memberikan penjelasan secara ilmiah, saintifik, komprehensif dan logis.

“Sehingga, dengan demikian ketika penjelasan dapat diberikan, dan itu dapat diterima, maka saya yakin orang tua dari si bayi pun tidak akan meributkan perihal ini,” ungkapnya menambahkan.

Sedikit menginformasikan, ketika masih berada di rumah sakit, penasehat hukum Roy Sidabutar juga diberikan kesempatan untuk bertemu dengan pihak manajemen rumah sakit.

Usai bertemu dengan manajemen rumah sakit, Roy Sidabutar mengatakan bahwa dalam 2 atau 3 hari kedepan, pihak rumah sakit akan memberikan penjelasan kepada pihak orang tua si bayi, guna memberikan klarifikasi.

Untuk memastikan adanya informasi, terkait rencana dari pihak manajemen rumah sakit untuk menemui orang tua si bayi, dalam beberapa hari kedepan.

Maka selanjutnya, redaksi Kaltengnews.co.id bersama puluhan awak media yang sedang menjalankan tugas peliputan berupaya melakukan konfirmasi langsung ke Plt. Direktur RSUD Doris Sylvanus Ady Fradita Abel yang diketahui saat itu juga sedang berada di rumah sakit, namun disayangkan yang bersangkutan enggan untuk ditemui. (YS)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!