Menjaga Daya Beli dan Kendalikan Harga Pangan
STOK BERAS – Penjabat Bupati Lamandau Lilis Suriani melakukan pengecekan ketersediaan stok beras di salah satu pedagang grosir di Nanga Bulik.
KALTENGNEWS – NANGA BULIK – Menjelang bulan suci Ramadan tahun 2024, naiknya harga bahan pokok terus menunjukan kenaikan. Khususnya untuk harga beras kualitas di atas medium. Hal ini pun menjadi perhatian serius Penjabat Bupati Lamandau Lilis Suriani.
“Beras mahal tersebut tidak bisa disikapi dengan biasa-biasa saja,” ungkap Pj Bupati Bupati Lamandau Lilis Suriani di Nanga Bulik, Selasa (5/3/2024).
Menurut Lilis, kondisi ini perlu treatment yang lebih agar mahalnya harga beras di atas medium tidak berdampak pada kenaikan bahan pangan jenis lain. Terutama menjelang bulan suci Ramadan tahun 2024 dimana terjadi peningkatan permitaan atas bahan pokok dan bahan pangan.
“Meski ekonomi Kabupaten Lamandau secara umum bisa dikatakan membaik, tapi harga bahan pokok tetap harus dijaga agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” ucapnya.
Khusus komoditas beras, saat ini menjadi perhatian utama. Sebab, beras menjadi makanan pokok dan sulit mencari penggantinya. Menurut Lilis, bila harga ayam naik, maka masih ada pilihan lauk lain. Ada ikan, tempe, telur.
“Sementara, jika beras yang naik, maka akan sulit mencari penggantinya,” ujar Lilis.
Menurutnya, apabila harga bahan pokok terus naik, daya beli masyarakat bisa turun drastis. Dampaknya juga akan semakin buruk dan perputaran ekonomi bisa melambat. Pengusaha termasuk UMKM, akan sepi, karena barang dagangannya tidak ada yang membeli, akibatnya daya beli masyarakat menurun.
“Dampak lain yang bisa terjadi, UMKM bisa gulung tikar karena merugi. Hal ini pun akan berdampak lagi pada angka pengangguran,” pungkasnya.(fit/agg)
