Kompetisi ‘Perebutan’ Kursi Legislatif di Pileg 2024 Kian Sengit

 Kompetisi ‘Perebutan’ Kursi Legislatif di Pileg 2024 Kian Sengit

FOTO: Pengamat Politik dari FISIP UPR, Dr. Jhon Retei Alfri Sandi, S. Sos., M. Si

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden serta legislatif, Partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2024 terus berlomba meraih kursi sebanyak-banyaknya pada Pemilihan Legislatif (Pileg) sebagai modal atau dasar menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Khususnya partai-partai besar memasang target perolehan kursi banyak agar bisa menjadi pengusung tunggal calon kepala daerah. Tentunya agar hal itu terpenuhi, para kontenstan ini setidaknya harus meraih 20 persen dari jumlah kursi DPRD pada Pileg yang dilaksanakan bulan depan.

Fenomena tersebut tentu mendapat perhatian serius dari Pengamat Politik Universitas Palangka Raya (UPR) Dr. Jhon Retei Alfri Sandi, S.Sos., M.Si. Dia mengatakan, bahwa Pileg yang dilaksanakan bulan depan tidak sekadar menjadi ajang memperoleh suara terbanyak, namun kenyataannya banyak parpol juga mengincar “tiket” untuk Pilkada.

“Ketika mereka (Para Parpol) memperoleh suara terbanyak, artinya konstituennya juga besar dan ini menjadu jejaring yang diincar partai politik untuk menghadapi Pilkada nanti,” katanya, Selasa (16/01/2024).

Menurutnya, perlu diperhatikan juga lebih lanjut bahwa keberhasilan parpol di daerah untuk mendapatkan kursi sebanyak-banyaknya di legislatif, baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota harus ada campur tangan dewan pimpinan pusat masing-masing partai.

“Karena Pileg ini akan dilaksanakan berbarengan dengan Pemilihan Presiden, sehingga kontribusi pimpinan partai di pusat juga akan berpengaruh untuk kegiatan di daerah,” ujarnya.

Lanjutnya, dengan Pilpres yang bersamaan dengan Pileg tentu harus dimanfaatkan oleh parpol untuk mendorong semangat dari jaringan partai di tingkat bawah, mulai dari dewan pimpinan daerah, cabang, hingga ranting untuk bekerja secara optimal.

“Lebih-lebih partai besar yang punya sumber pendanaan banyak, sehingga dana-dana kampanye ini ditersalurkan lebih optimal. Ini artinya tanggung jawab untuk menempatkan kader di kursi legislatif tidak hanya pimpinan daerah, tapi pimpinan pusat partai juga berpengaruh,” ujar dia lagi.

John juga menilai, jika jaringan tersebut bisa terbangun dengan baik, maka besar kemungkinan perolehan suara legislatif partai politik akan terdongrak. Sehingga inilah yang kemudian menjadi kunci keberhasilan meningkatkan daya tawar partai menghadapi Pilkada mendatang.

“Ya, upaya pemenangan Pilpres juga akan mendorong semangat dari partai untuk memenangkan Pileg, karena itulah soladaritas partai ini menjadi yang utama,” pungkasnya.

Wartawan: Maria Sabatiani

Editor: Yundhy Satrya

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!