Tanggapi Keluhan Masyarakat, Teras Minta Evaluasi dan Audit Program Tambak Udang Vaname

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Anggota DPR RI, Agustin Teras Narang, meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi serta audit terhadap pelaksanaan program Shrimp Estate atau tambak Udang Vaname di Kabupaten Sukamara.

Hal itu ia sampaikan sebagai upaya menanggapi keluhan masyarakat terutama nelayan di kabupaten setempat, khususnya di Kecamatan Pantai Lunci, terkait keberadaan limbah tambak Udang Vaname yang dapat merusak lingkungan dan keberlangsungan udang di laut.

“Audit itu untuk memastikan apakah memang benar limbah ini merusak lingkungan atau tidak. Jika benar merusak, maka harus segera diambil tindakan dan langkah-langkah konkret agar tidak merusak lingkungan, air laut dan udang yang ada di laut,” ucapnya, Rabu (13/12/2023).

Berdasarkan informasi yang didapatkan, limbah tambak Udang Vaname yang diprogramkan langsung dibuang ke laut, dengan tanpa terlebih dahulu dilakukan proses pengendapan.

“Limbah itulah yang membuat kualitas udang sekitar lokasi tambak menjadi kurang enak di makan. Padahal, sebelum adanya tambak itu, kualitas udang di sana sangat enak bahkan memenuhi standar ekspor,” ucap dia lagi.

Selain dapat merusak lingkungan, penghasilan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan juga dikhawatirkan dapat menurun signifikan. Hal ini bukan tanpa alasan, karena udang merupakan salah satu jenis ikan hasil tangkapan nelayan di wilayah setempat yang menjadi salah satu andalan selama ini.

“Saya sebetulnya mendukung program ini, hanya saja harus benar-benar tidak merusak lingkungan dan memberikan dampak positif pada masyarakat nelayan yang ada di wilayah setempat,” ujar anggota DPR RI ini.

Ia juga berpesan agar program ini harus dipastikan terlaksana dengan baik, jangan sampai karena tambak Udang Vaname itu justru ada masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan menimbulkan masalah baru.

“Jadi, sekali lagi, saya mengajak sekaligus mengharapkan pemerintah melakukan audit terhadap program tambak udang paname di Sukamara,” tandasnya.

Wartawan: Maria Sabatiani

Editor: Yundhy Satrya