Putri Dayak “Bersinar” di Lomba Debat World Scholar’s Cup 2023 di Yale, AS

 Putri Dayak “Bersinar” di Lomba Debat World Scholar’s Cup 2023 di Yale, AS

FOTO: Tiffany Annabel Blessing (kiri) bersama ibunda dr Astrid Teresa, Sp. Dv (kanan).

“Perjalanan Ilmu, Ketekunan, dan Keunggulan Akademis”

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Komunitas akademis global menyaksikan seorang bintang dari tanah Dayak bersinar di lomba debat World Scholar’s Cup yang diadakan di Universitas Yale, Amerika Serikat, pada November 2023.

Yakni, Tiffany Annabel Blessing, seorang siswa muda dengan hasrat belajar, tidak hanya berpartisipasi dalam acara prestisius ini, tapi juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, dengan meraih penghargaan signifikan.

Perjalanan keberhasilannya di World Scholar’s Cup menjadi narasi inspiratif tentang keteguhan, keingintahuan intelektual, dan pencarian keunggulan.

Sekedar diketahui bahwa World Scholar’s Cup adalah kompetisi debat akademis internasional yang dimulai sejak tahun 2007, dengan mengumpulkan siswa dari berbagai belahan dunia.

Ini melampaui kontes akademis tradisional dengan mencakup berbagai mata pelajaran, termasuk sains, sastra, sejarah, seni, dan berita terkini karena kompetisi ini menekankan debat terbuka yang menuntut pembelajaran kolaboratif, berpikir kritis, dan keterampilan komunikasi efektif, menjadikannya platform unik bagi pikiran muda untuk menunjukkan kepiawaian intelektual mereka.

Perjalanan Tiffany Anabel Blessing menuju keberhasilan di World Scholar’s Cup, dimulai dengan menyisihkan para kontestan di Indonesia dan Korea untuk bisa melaju ke putaran final di Yale, Amerika Serikat.

Lahir di Palangka Raya 26 Maret 2013, saat ini bersekolah di Binus Simprug Jakarta, Tiffany menunjukkan bakat luar biasa untuk berbagai mata pelajaran, menjadikannya kandidat ideal untuk kompetisi menantang ini.

Berdasarkan keterangan Orang Tua (Ibunda) dari Tiffany, dr Astrid Teresa, Sp. Dv selaku dosen di Fakultas Kedokteran ini menyampaikan persiapan Tiffany untuk World Scholar’s Cup terbilang sangat keras.

“Ia (Tiffany, red) menghabiskan berjam-jam untuk penelitian, belajar, dan terlibat dalam pembelajaran kolaboratif dengan rekan-rekannya,” ujar dia, Minggu (17/12/2023).

dr. Astrid mengungkapkan komitmen Tiffany terhadap keunggulan akademis terlihat dalam kemampuannya untuk menjelajahi topik-topik kompleks, dengan cemerlang, menunjukkan tidak hanya kedalaman pengetahuan tapi juga pemahaman yang tajam tentang keterkaitan disiplin yang berbeda.

“Ketika World Scholar’s Cup berlangsung di Universitas Yale, Tiffany Annabel Blessing menunjukkan kecerdasannya dalam berbagai acara, debat, dan tantangan,” ujarnya lagi.

Dirinya juga menyebut kemampuan Tiffany untuk mensintesis informasi, mengemukakan pemikirannya, dan berkolaborasi secara efektif dengan timnya membedakannya dari pesaing lainnya.

“Penampilan Tiffany baik dalam acara tim maupun individu sangat luar biasa, memperoleh pengakuan yang signifika,” tuturnya.

Prestasi luar biasa Tiffany tak lepas dari nilai akademis yang mengalir dari ibunda dr Astrid Teresa, Sp. Dv selaku dosen di Fakultas Kedokteran, dan owner Tiffany Skin Clinic di Palangka Raya serta praktisi di Zap dan Jade Jakarta.

“Tiffany tak hanya meraih posisi atas dalam beberapa acara individu, tapi juga bersama timnya meraih kemenangan dalam kompetisi kelompok,”

“Puncak kesuksesannya ditandai dengan penghargaan bergengsi yang diterimanya yaitu mendapatkan 1 medali gold dan 4 silver,” tuturnya lagi.

dr. Astrid menuturkan penghargaan-penghargaan ini tidak hanya menghormati prestasi individu Tiffany, tapi juga mencerminkan upaya kolektif tim dan mentor yang mendukungnya sepanjang perjalanan.

Ibunda berharap keberhasilan Tiffany Annabel Blessing di World Scholar’s Cup menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia di masa depan.

“Kisahnya menyoroti pentingnya keingintahuan intelektual, kolaborasi, dan dedikasi tanpa henti terhadap pencapaian akademis seseorang,” urainya.

Saat Tiffany berdiri di podium keberhasilan, Tiffany juga mendorong para siswa masa depan untuk merangkul tantangan, melewati batasan, dan tidak pernah berhenti dari pengejaran pengetahuan.

Dalam ranah prestasi akademis, keberhasilan Tiffany Annabel Blessing di World Scholar’s Cup 2023 menjadi bukti dari kecerdasannya, ketekunannya, dan kekuatan transformasional pendidikan.

Saat ini, Tiffany sudah kembali ke Jakarta untuk melanjutkan studinya di Binus Simprug,

“Tiffany membawa bukan hanya penghargaan yang pantas, tapi juga pengaguman dari komunitas global yang mengakui dirinya sebagai lambang keunggulan akademis,” imbuhnya.

Perjalanannya di Yale bukan hanya kemenangan pribadi, tapi juga perayaan potensi yang ada dalam setiap sarjana berdedikasi yang bertujuan untuk meninggalkan jejak di panggung dunia. (*)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!