Resmi Dilantik jadi Dekan FISIP UPR 2023-2027, Inilah Target 100 Hari Kerja Bhayu Rama

 Resmi Dilantik jadi Dekan FISIP UPR 2023-2027, Inilah Target 100 Hari Kerja Bhayu Rama

FOTO: Bhayu Rama, S.T., M.B.A., Ph.D., saat melaksanakan prosesi pelantikan menjadi Dekan FISIP UPR 2023-2027, Rabu (15/11/2023) sore.

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Setelah resmi dilantik menjadi Dekan FISIP UPR periode 2023-2027, Bhayu Rama, S.T., M.B.A., Ph.D., saat dibincangi redaksi Kaltengnews.co.id menyampaikan sejumlah program kerja, terutama di 100 hari pertama-nya menjabat. 

Pelaksanaan program kegiatan diatur dalam empat bagian, yakni tahap pertama konsolidasi, tahap kedua akreditasi, ketiga tahap prestasi dan tahap keempat yakni tahap orientasi untuk bisa menjadi FISIP UPR yang unggul,” ujar Bhayu sapaan akrabnya ini, usai dilantik menjadi Dekan FISIP UPR 2023-2027 oleh Rektor UPR Prof. Dr. Ir, Salampak, MS, Rabu (15/11/2023) sore, di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR, Jalan Hendrik Timang, Kota Palangka Raya.

ia mengatakan program kerja tersebut telah direncanakan dan tertuang kedalam program visi dan misi-nya selama 4 tahun kedepan. 

Bhayu mengungkapkan dalam upaya mewujudkan itu semua, hal yang paling penting yakni ia akan mencoba merangkul dan berkonsolidasi dengan seluruh pihak,  terutama itu di internal FISIP UPR. Hal itu sangat penting, dengan maksud untuk mewujudkan FISIP UPR Unggul, Berkarakter dan Berdaya Saing Global.

“Pembenahan sarana dan prasarana dalam mendukung pendidikan atau perkuliahan  juga akan dilakukan. Mengingat, FISIP UPR sendiri dianalogikan sebagai sebuah pabrik yang mampu menghasilkan sebuah produk berkualitas, dalam hal ini adalah sumberdaya manusia yang berkualitas,” ujarnya lagi.

Lanjut Asesor muda Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini menyampaikan FISIP UPR sudah jauh-jauh hari melakukan sejumlah pelatihan-pelatihan bagaimana mengejar target guru besar tersebut.

“Tentunya dengan produktifitas yang kita miliki, seperti aktif dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan terus kita dorong, dengan harapan satu atau dua tahun kedepan kita memiliki tambahan guru besar,” beber Ketua Pusat Studi Asesmen Center dan Pengembangan Karir FISIP UPR ini.

Guna menghindari adanya 3 dosa besar yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi terjadi baik dilingkungan UPR, terlebih dilingkungan FISIP. Mantan Wakil Dekan yang pernah menerima penghargaan Best Paper dalam Karya Ilmiah di IAPA Conference ini kembali menjelaskan bahwa pihaknya tentunya terus berkomitmen agar hal tersebut tidak terjadi.

“kita berharap semua tenaga kependidikan dan tenaga pendidi paham terhadap tiga dosa besar tersebut. Kita juga akan terus menjaga agar lingkungan kampus yang terbuka, tidak ada bimbingan-bimbingan kepada mahasiswa diluar jam perkuliahan berlangsung,” pungkas Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) DPD Provinsi Kalimantan Tengah. (YS)

 

 

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!