Rapat Sinergitas 2023, Pendamping Profesional P3MD jadi Garda Terdepan Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa

 Rapat Sinergitas 2023, Pendamping Profesional P3MD jadi Garda Terdepan Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa

FOTO: Suasana Rapat Sinergitas Pemprov Kalteng dengan Tenaga Pendamping Profesional P3MD Wilayah Kalteng Tahun 2023 di Swiss Belhotel, Palangka Raya, Jumat (20/10/2023).

 

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Aryawan menyebutkan pemerataan pembangunan di wilayah Kalimantan Tengah hendaknya dapat dilakukan secara merata, terkhususnya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. demikian hal ini disampaikannya, dalam Rapat Sinergitas Pemerintah Provinsi Kalteng dengan Tenaga Pendamping Profesional Program P3MD Wilayah Kalteng Tahun 2023 di Swiss Belhotel, Palangka Raya, Jumat (20/10/2023) pagi.

Menurut dia, pembangunan dan pemberdayaan tersebut tidak bisa terlaksana dengan sendirinya tanpa bantuan dari pemerintah itu sendiri. H. Aryawan menjelaskan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pembangunan di desa.

“Ya, kita tahu bahwa peran P3MD pendamping desa ini sangat penting dan sangat strategis dalam rangka menunjang pembangunan di desa. Alasan kenapa dilakukan kegiatan sinergitas pada rapat pada hari ini, adalah untuk mengapresiasi keberadaan pendamping desa yang berjumlah enam 631 orang yang tersebar di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkapnya.

Lanjut Aryawan menuturkan tugas dari P3MD selain membantu Pemprov dalam rangka perkembangan desa, juga mencari dan memberika data terkait desa-desa yang tertinggal.

“Dengan adanya data desa itu, apabila kami memerlukan data maka mereka bisa memberikan dan mengkoordinasikan data yang berkaitan dengan perkembangan desa. Seperti yang kita tahu desa-desa yang ada di Kalimantan Tengah yang dulunya desa yang sangat tertinggal sekarang statusnya bukan lagi desa yang tertinggal. Ada tiga jenis dari desa berdasarkan data P3MD yaitu desa tertinggal yang semula dari sangat tertinggal, kemudian ada desa mandiri dan desa maju,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan mengenai beberapa desa yang tertinggal di Kalteng merupakan PR besar yang harus segera diselesaikan hal ini sejalan dengan pembangunan di wilayah Kalteng

“Berdasarkan data tersebut, ini merupakan PR besar. Selain memusatkan pada desa yang tertinggal juga harus menyelesaikan batas desa antar desa dan itu merupakan tugas yang sangat berat bagi kami dan bagi kepala desa yang memimpin, ” ujarnya.

Aryawan menekankan seperti yang diketahui jika berbicara mengenai batas desa di Kalteng, merupakan masalah yang sangat sensitif karena tidak hanya melibatkan pemangku kepentingan saja tetapi masyarakat, tokoh masyarakat dan aparat desa.

“Sementara ini kami belum mendapat angka yang pasti terkait batas desa adanya konflik kepentingan yang terlibat. Sehingga, apabila ada perbedaan antara desa yang satu dengan desa lainnya maka mereka ini akan saling komplain. Karena itu, seperti tadi saya sampaikan kegiatan ini bersama tokoh adat dari tiap daerah untuk bekerja sama menyelesaikan permasalahan tersebut, ” tandasnya.

Untuk diketahui, Pemprov Kalteng telah menganggarkan penambahan honorarium untuk tenaga pendamping P3MD dalam bentuk bantuan operasional atau BOP sebesar Rp3,1 miliar untuk tambahan honorium tenaga pendamping P3MD, sehingga diharapkan dapat memberikan motivasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk memajukan desa yang sedang didampingi.

Wartawan: MARIA
Editor: Yundhy Satrya

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!