BREAKINGNEWS: Udara Palangkaraya Kian Berbahaya, Jayani: 3 Hari KBM PAUD hingga SMP Gunakan Pembelajaran Jarak Jauh

 BREAKINGNEWS: Udara Palangkaraya Kian Berbahaya, Jayani: 3 Hari KBM PAUD hingga SMP Gunakan Pembelajaran Jarak Jauh

FOTO: Kondisi Kabut Asap di Kota Palangka Raya yang kian pekat.

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Semakin menurunnya kualitas kesehatan udara di Kota Palangka Raya, akibat kondisi kabut asap yang semakin pekat yang kini telah memasuki pada level berbahaya sehingga melatarbelakangi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya bersama stakeholder terkait lainnya, memutuskan untuk mengubah sementara waktu pola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di satuan pendidikan PAUD/TK, SD dan SMP sederajat, dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh.

Kegiatan pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah ini, dilaksanakan selama 3 hari, terhitung mulai Kamis 5 Oktober 2023 sampai Sabtu 7 Oktober 2023. Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Jayani saat dikonfirmasi redaksi Kaltengnews.co.id, Rabu (04/10/2023) malam ini.

“Ya betul, kami sudah mengeluarkan surat edaran Disdik Kota Palangka Raya Nomor: 800/2661/Disdik.Um-Peg/X/2023 tentang Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Selama Kabut Asap.  Tadi sore, sekira Pukul 16.00 WIB, kami sudah melakukan rapat koordinasi bersama dengan sejumlah pihak terkait, diantaranya BPBD kota, Dinas Kesehatan kota, Polri-TNI serta unsur lainnya. Dimana, salah satu langkah yang kami ambil yakni dengan mengubah pola pembelajaran dengan pola jarak jauh atau belajar dari rumah. Kebijakan ini juga telah mendapat persetujuan dari Pj. Walikota Palangka Raya,” terang Kadisdik Kota Palangka Raya.

Jayani menegaskan keputusan ini bukan lah meliburkan sekolah dan murid, tapi hanya mengubah pola pengajaran, layaknya di masa pandemi Covid-19 lalu. Artinya, aktifitas belajar-mengajar dipastikan terus berjalan, hanya saja dilakukan secara online.

“Dimana, guru tetap memastikan proses belajar-mengajar dapat tetap berjalan, dengan memberikan tugas sekolah untuk dikerjakan di rumah masing-masing murid (peserta didik). Untuk sementara ini, pola pembelajaran jarak jauh hanya dilaksanakan selama 3 hari namun tidak menutup kemungkinan dapat diperpanjang, sesuai perkembangan kondisi cuaca Kota Palangka Raya terkini,” tandasnya. (YS)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!