Kunker ke Tangerang Selatan, Faridawaty Terinspirasi Program Dinkes ‘Ngider Sehat’

PALANGKA RAYA, Kaltengnews.co.id – Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Faridawaty Darland Atjeh, S.E., M.M., berserta rombongan, sejak 2 sampai 5 Agustus 2023 melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam rangka memperoleh berbagai referensi, dimana salah satunya terkait Program Ngider Sehat di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Rombongan pimpinan DPRD Kalteng langsung disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr. Allin Hendalin beserta jajaran.

“Berdasarkan paparan dari pihak Dinas Kesehatan Kota Tangsel yang menjelaskan Program Ngider Sehat merupakan perwujudan visi dari Walikota Tangsel di bidang pelayanan kesehatan. Ngider Sehat adalah upaya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara mobile. Dalam artian, Dinas Kesehatan Kota Tangsel melalui seluruh Puskesmas yang ada di wilayahnya memiliki petugas khusus yang direkrut untuk menjangkau rumah warga yang memiliki keterbatasan mengakses fasilitas kesehatan,” kata Faridawaty, Kamis (03/08/2023).

Wakil Rakyat asal Dapil Kalteng I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan ini juga mengatakan ada berbagai layanan kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh petugas Ngider Sehat, mulai dari layanan kesehatan lansia, masa nifas dan bayi baru lahir, imunisasi, gangguan jiwa sampai dengan pelayanan HIV-AIDS.

“Ngider Sehat juga memfasilitasi warga yang akan dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan berkolaborasi dengan layanan ambulance darurat 119. Saat ini ada 108 orang petugas Ngider Sehat dengan pembagian 54 orang Ngider Sehat umum dan 54 orang lainnya Ngider Sehat bidan,” katanya lagi.

ia juga menuturkan inovasi program Ngider Sehat patut diapresiasi sekaligus menjadi suatu program kesehatan yang inspiratif dan layak diadopsi, dalam rangka mendekatkan layanan kesehatan ke warga.

“Saya sangat berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah dapat meniru (me-adopsi) di wilayah Kalimantan Tengah ini yang masih banyak terdapat keterbatasan infrastruktur jalan dan kesehatan sehingga warga di pedesaan masih kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dasar,” tandasnya. (YS)