Bea Cukai Pangkalan Bun Musnahkan Barang Ilegal Senilai Ratusan Juta
Warung di Sepanjang Terowongan Nur Mentaya Perlu Ditata
SAMPIT, Kaltengnews.co.id – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Modika Latifah Munawarah berharap keberadaan pedagang di Terowongan Nur Mentaya, Jalan Tjilik Riwut, Sampit perlu ditata secara baik, dengan harapan warung yang ada jangan sampai menutup saluran drainase.
“Kita sebenarnya tidak melarang, karena memang ikon baru di Kota Sampit ini salah satunya ditujukan sebagai wadah para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penghasilan melalui berdagang di lokasi tersebut,” ujar dia, Senin (22/05/2023).
Menurut Modika, alangkah baiknya para pedagang ini jangan dibiarkan begitu saja. Harus diatur tata lokasinya agar tidak semerawut. Terlebih banyak bangunan warung yang akhirnya menutupi saluran air atau drainase yang sudah dibuat di kawasan itu.
“Jangan sampai malah nantinya menimbulkan masalah baru yaitu banjir karena banyaknya bangunan yang berada di saluran air, sehingga kesulitan untuk membersihkan saluran di bawahnya. Akhirnya sampah akan menumpuk di saluran,” ujar dia lagi.
Ia juga menyebut tidak bisa dipungkiri jika banyak yang berjualan sudah dipastikan akan ada sampah yang berserakan dan akhirnya terbang masuk ke drainase. Meskipun di lokasi itu ada dua aliran air yakni yang tertutup di jalur mobil dan yang terbuka di jalur sepeda motor.
“Nah di jalur sepeda motor ini yang banyak terdapat bangunan warung di atasnya, harusnya mereka ini di tata agar berjualan di belakang drainase, jangan karena ingin dekat dengan jalan lalu berjualan di atas drainase. Dampak lainnya akhirnya banyak sepeda motor yang parkir di badan jalan dan membuat macet,” timpal dia.
Menurut dia, kondisi demikan berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas karena badan jalan yang menyempit akibat banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan, bahkan kendaraan roda empat juga parkir di badan jalan.
“Tidak jarang ada kendaraan parkir yang tersenggol oleh pengendara lainnya yang melintas, ini tentu membahayakan. Apalagi kita ketahui jalan Tjilik Riwut ini jalan poros, kendaraan sering melaju dengan kecepatan tinggi di jalur ini,” tandas dia. (TBK/YS)