Srikandi DPRD Kotim Ajak Semua Pihak Konsumsi Beras Hasil Petani Lokal

 Srikandi DPRD Kotim Ajak Semua Pihak Konsumsi Beras Hasil Petani Lokal

FOTO: Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj Darmawati.

Kaltengnews.co.id, SAMPIT – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj Darmawati menyerukan semua pihak membantu petani dengan cara membeli beras lokal hasil panen petani setempat.

“Ini langkah nyata kita untuk membantu petani lokal. Kalau semua pegawai dan karyawan membeli beras lokal maka banyak beras lokal yang terserap. Itu sangat menguntungkan petani dibanding mereka menjual ke tengkulak,” ujar Dia, Rabu (26/04/2023).

Menurut Dia, produksi beras Kotawaringin Timur terus meningkat sehingga sudah seharusnya pemerintah memikirkan membantu pemasarannya. Sangat disayangkan jika pemerintah hanya mendorong peningkatan produksi namun tidak membantu pemasarannya.

“Kebutuhan beras di Kotawaringin Timur dalam setahun sekitar 42.000 ton, sementara beras yang dihasilkan petani lebih dari 48.000 ton sehingga terdapat surplus beras,” ujar Dia lagi.

Selama ini sebagian petani menjual hasil panen kepada tengkulak. Padahal jika diproduksi dan dijual dalam bentuk beras maka harganya akan lebih menguntungkan.

“Saya mengajak masyarakat dan semua pihak, pegawai negeri dan karyawan perusahaan besar untuk turut membeli beras lokal. Kotawaringin Timur memproduksi berbagai jenis beras, salah satunya siam epang yang yang sudah dipatenkan sebagai produk asli daerah ini,” timpal Dia.

Pihak swasta diharapkan juga bisa berperan membantu ini dengan menyerap beras dari petani lokal. Apalagi, beras hasil panen petani Kotawaringin Timur tersedia sesuai kebutuhan masyarakat, baik beras yang menghasilkan nasi pulen maupun kering.

“Kita ada 52 perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan karyawan mencapai ribuan orang. Kalau mereka membantu membeli beras lokal maka dampaknya akan sangat baik terhadap petani kita,” imbuh Dia.

Saat ini petani Kotawaringin Timur sangat bersemangat mengembangkan usaha pertanian paska COVID-19. Sektor pertanian menjadi harapan bisa bertahan dan menyerap tenaga kerja.

“Pemerintah juga jangan hanya mendorong petani meningkatkan produksi tapi pemasarannya tidak dibantu. Dulu sempat pemerintah daerah mengarahkan pegawai dan karyawan membeli beras lokal. Itu sudah bagus. Seharusnya dilanjutkan sehingga petani kita semakin bersemangat dan sejahtera,” tandas Dia. (TBK/YS)

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!