Atasi Penurunan Luasan Hutan, Dewan Dorong Pemkab Kotim Lakukan Terobosan

 Atasi Penurunan Luasan Hutan, Dewan Dorong Pemkab Kotim Lakukan Terobosan

FOTO: Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Modika Latifah Munawarah.

Kaltengnews.co.id, SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Modika Latifah Munawarah menilai bencana banjir yang kerab terjadi pada beberapa tahun belakangan ini, selain dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi, juga ditenggarai menurunnya luasan hutan, sehingga daerah resapan air pun semakin menurun.

 Menurut Dia, banjir yang cukup parah melanda wilayah utara di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), selain disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, juga karena gundulnya hutan. Untuk mencegah banjir harus ada terobosan untuk mempertahankan sisa hutan yang masih ada dengan melakukan pelestarian hutan.

“Banjir yang melanda sejumlah titik di daerah kita ini merupakan peringatan awal bahwa alam kita sudah rusak, dan rusaknya oleh tangan manusia itu sendiri, sehingga areal hutan yang selama ini menjadi penyangga air hujan dibabat habis, ini juga kesalahan dalam tata kelola investasi merupakan biang dari hadirnya bencana banjir tersebut,” ujar Dia, Kamis (20/04/2023).

Menurut Dia, perlu adanya pembatasan dan pengaturan terhadap pembukaan lahan di Kabupaten Kotim ini, tetapi perluasan lahan terus saja terjadi di lapangan meskipun itu dilakukan secara diam-diam ataupun illegal, maka dengan kondisi sekarang ini pemerintah harus memperkuat sektor hutan tanaman industri, untuk mengelola dan menanam kembali hutan-hutan yang kritis.

“Kalau dibiarkan maka kondisi pohon hutan akan habis, dan kita mau menyalahkan siapa, kita hanya menikmati warisan-warisan akan kerusakan alam dan bencana yang datang bersamaan dengan siklus tahunan, Saya bukan anti kepada kelapa sawit , tetapi ketika sudah seperti ini solusi dan opsi yang bisa kita lakukan adalah menanam kembali hutan-hutan yang ada dan tersisa,” ujar Dia lagi.

Dia mengatakan selama ini program kerja pemerintah daerah di sektor pembangunan jangka panjang dan menengah sudah berjalan sangat baik, tetapi dari sudut pandang ia menilai hal itu hanya perlu diiringi dengan langkah-langkah pencegahan serta antisipasi terhadap rawan bencana alam khususnya banjir yang kian marak menerjang daerah ini.

“Dari sudut pandang kami, tentunya soal lingkungan hidup, ini sebenarnya masih belum baik, seiring dengan program pemerintah daerah kita, dimana program pembangunan khususnya infrastruktur dan ekonomi sudah mulai membaik dan bisa dikatakan sudah maju.  Namun masih ada kekurangan khusus untuk pencegahan bencana alam misalnya, di sini kita bisa melihat bahwa banjir di Kotim ini sudah sangat sering terjadi, sehingga perlu adanya antisipasi akan hal itu, gunanya agar segala macam pembangunan fisik di dalam Kota maupun luar kota atau pedalaman tidak cepat mengalami kerusakan nantinya,” kata Dia.

 Tidak hanya itu, Dia juga menekankan pelestarian lingkungan yang baik juga menjadi dasar ketahanan program pembangunan, termasuk pelestarian hutan yang fungsinya untuk mendapatkan daya kuat resapan air, sehingga banjir tidak bertahan dalam waktu lama.

Pihaknya berharap agar pemerintah daerah melalui instansi terkait terus menggalakkan program pelestarian lingkungan atau peningkatan hutan dengan menggerakkan kembali penanaman pohon kepada warga masyarakat di masing-masing Kecamatan dan Desa di Kabupaten Kotim ini.

“Dengan penanaman pohon, saya yakin satu pohon sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan struktur tanah agar tidak mudah tergerus ketika banjir datang, dan daya resapan air dari pohon itu juga nantinya akan dirasakan oleh masyarakat kita, terutama mereka yang bermukim di daerah dataran rendah,” tandas Dia. (TBK/YS)

 

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!