Masyarakat Desa Sei Sekonyer Mendambakan Pembangunan Jalan Penghubung ke Desa Teluk Pulai
FOTO : H. Jubair Arifin saat melakukan pertemuan, serta menyerap aspirasi dari masyarakat Desa Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Legislator provinsi dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalimantan Tengah, H. Jubair Arifin menyampaikan aspirasi (usulan, red) dari masyarakat Desa Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat yang mengharapkan adanya pembangunan jalan yang terkoneksi menuju Desa Teluk Pulai.
Baca Juga : Pemenuhan Air Bersih Menjadi Prioritas Aspirasi Masyarakat Desa Sekonyer
“Sekarang ini saya sedang melakukan reses ke Desa Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Adapun aspirasi yang disampaikan, yakni masyarakat setempat meminta kepada pemerintah supaya bisa mendorong pihak terkait agar dapat melakukan pembangunan jalan dari Padang Sembilan Desa Sei Sekonyer menuju Desa Teluk Pulai, sepanjang 27 Km,” ujar H. Jubair Arifin, melalui sambungan WhatsApp pribadinya, Selasa (28/02/2023) siang.
Wakil Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara ini juga mengatakan jalan penghubung menuju Desa Teluk Pulai memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat yang tinggal dan menetap di dua desa setempat, terlebih mengingat desa tersebut merupakan Desa Wisata, karena letaknya bersebelahan langsung dengan Taman Nasional Tanjung Puting.
“Maka dari itu, saya sangat berharap seraya meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) baik itu pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah maupun pemerintah kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat agar dapat mendorong instansi dinas terkait menindaklanjuti usulan masyarakat di Desa Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat,” tandasnya.
Sekedar menginformasikan, Desa Sei Sekonyer ini merupakan Desa Wisata yang terletak bersebelahan langsung dengan Taman Nasional Tanjung Puting. Adapun jumlah penduduk di desa ini ada sebanyak 498 jiwa, dengan mayoritas mata pencahariannya sebagai buruh di perkebunan sawit yang ada di sekitar desa setempat. (YS)
