Animo Masyarakat Kalteng Berinvestasi di Pasar Modal Terus Meningkat

 Animo Masyarakat Kalteng Berinvestasi di Pasar Modal Terus Meningkat

FOTO : Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy saat berbincang santai dalam kegiatan Media Update bersama dengan sejumlah awak media cetak, eletronik dan online, Kamis (16/02/2023) siang, di Bengkel Valv Coffee & Eatery, Jalan Sethadji Kota Palangka Raya.

“Selalu berhati-hati Memilih Platform Investasi Digital,” ujar Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy 

Kaltengnews.co.id – PALANGKA RAYA – Animo masyarakat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk berinvestasi khususnya di pasar modal melalui platform digital (aplikasi, red) dari tahun ke tahun terus menunjukkan trend pertumbuhan positif.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy saat berbincang santai dalam kegiatan Media Update bersama dengan sejumlah awak media cetak, eletronik dan online, Kamis (16/02/2023) siang, di Bengkel Valv Coffee & Eatery, Jalan Sethadji Kota Palangka Raya.

Otto menyampaikan seiring adanya perkembangan teknologi digital, masyarakat Kalimantan Tengah semakin dimudahkan dalam berbagai hal, salah satunya yakni kemudahan untuk berinvestasi di pasar modal melalui platform digital.

“Segmen milenial (kaum muda, red) sangat mendominasi investasi di pasar modal melalui platform digital. Karena, platform digital sangat akrab dengan kalangan milenial, sehingga mereka pun dengan sangat mudah mentrading atau mengakses pasar modal melalui perangkat gawai yang dimiliki,” ujarnya.

Khususnya di wilayah Kalimantan Tengah ini, Sambung Otto mengatakan investasi di pasar modal dari tahun terus menunjukkan trend pertumbuhan positif. Berdasarkan data, dari awal hingga akhir tahun 2022, investasi masyarakat Kalimantan Tengah di pasar modal naik sekitar 42 persen jika dibandingkan tahun 2020 maupun tahun 2021 di awal pandemi Covid-19 (years on years).

“Selama tahun 2022 kemaren, tercatat ada sekitar 80ribu lebih investor dari Kalimantan Tengah yang berinvestasi di pasar modal, dengan total jumlah transaksi keseluruhan mencapai Rp496 milyar lebih, meningkat sekitar 15 persen jika dibandingkan tahun 2021 yang mana jumlahnya ada sekitar 50ribu lebih investor, dengan total jumlah transaksi keseluruhan mencapai Rp421 milyar lebih,” ujarnya lagi.

Dia juga mengungkapkan adanya peningkatan jumlah investor dari Kalimantan Tengah di pasar modal, menunjukkan bahwa pertumbuhan investasi di Kalimantan Tengah, dari tahun ke tahun terus menunjukkan trend pertumbuhan positif.

Perlu diketahui pula bahwa pertumbuhan investasi di Kalimantan Tengah, tidak hanya terjadi di sektor industri pasar modal, tapi juga pada sektor-sektor lainnya juga.

Tidak hanya itu, Otto juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya bagi kalangan milenial agar tetap berhati-hati dan bijak memilih platform  investasi digital.

“Masyarakat, jangan sampai salah pilih, sehingga akhirnya mengalami kerugian dan terjebak pada investasi ilegal atau bodong,” katanya.

Saat diwawancarai, terkait cara untuk mengetahui dan mengidentifikasi platform digital yang aman dan terpercaya (resmi dan bukan ilegal, red) Otto menyebutkan ada beberapa pertimbangan yang mesti diperhatikan oleh para calon investor, diantaranya platform digital tersebut memiliki dasar legalitas yang jelas.

Platform digital dimaksud, sebelumnya juga harus ditelusuri apakah sudah memang benar-benar terdaftar dan diawasi oleh lembaga pengawas yang berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI); IDX (Indonesia Stock Excange) atau yang lebih dikenal dengan Bursa Efek Indonesia; serta Terdaftar di KSEI.

Serta, beberapa pertimbangan logis lainnya, seperti adanya iming-iming atau penawaran reward atau kompensasi yang kadang tidak masuk diakal. Maksudnya, dengan bermodal sekian maka akan mendapatkan reward atau keuntungan yang berlipat-lipat ganda.

Jangan sampai terjebak dengan sejumlah penawaran-penawaran yang tidak masuk diakal, seperti adanya arisan online ataupun lain sebagainya. “Selalu berhati-hatilah Memilih Platform Investasi Digital,” ujar Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy. (GAREN/YS)

 

 

 

 

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!