BPBD Pulpis Imbau Warga untuk Mewaspadai Cuaca Ekstrem di Januari Hingga Februari

 BPBD Pulpis Imbau Warga untuk Mewaspadai Cuaca Ekstrem di Januari Hingga Februari

FOTO : Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau, Osa Maliki.

Kaltengnews.co.id – PULANG PISAU – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau, Osa Maliki mengimbau seluruh warga Bumi Handep Hapakat untuk berhati-hati dan waspada, terutama yang sering bepergian jauh, baik itu di dalam kota maupun keluar kota, mengingat data yang telah dirilis BMKG bahwa Fluktuasi Cuaca semenjak November-Desember 2022 hingga Januari-Februari 2023 akan Ekstrem, seperti hujan deras disertai angin kencang, serta gelombang laut tinggi yang berpotensi banjir ROB.

“Terdapat empat desa dari dua Kecamatan yang memang rawan banjir ROB akibat gelombang laut tinggi, yaitu Desa Bakau dan Desa Hambawang Kecamatan Sebangau Kuala kemudian Desa Cemantan dan Desa Kiapak Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, maka untuk itu agar warga pada dua Kecamatan yang sudah disebutkan meningkatkan kehati-hatian serta kewaspadaan mengingat bencana alam bisa datang kapan saja tanpa disangka-sangka,” tandasnya, Kamis (26/01/2023)

Kemudian Osa beberkan, bahwa ada Kepala Desa yang telah mengajukan surat permohonan bantuan bahan pangan atau bahan pokok untuk antisipasi yakni dari Desa Bakau. Namun, dikatakannya BPBD Pulpis telah membentuk tim investigasi ke Kecamatan Sebangau Kuala dan Kecamatan Kahayan Kuala agar secara faktual dapat segera dinaikan status menjadi siaga darurat maupun tanggap darurat.

“Dari dasar investigasi tadi kita bisa menurunkan bantuan bahan pangan seperti beras dan lainnya. Saya bisa menaikkan status itu juga tidak sembarangan benar-benar kondisi riil di lapangan dan dari hasil pertimbangan teknis yang sudah tercakup di dalam tim, karena tim itu terdiri dari BPBD selaku Leading Sektornya, kemudian DPMD, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian Peternakan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Ketahanan Pangan Pulang Pisau,” terangnya.

Disisi lain, dia berharap pada akhir bulan februari mendatang cuaca tidak berubah secara masif dan dadakan, karena dikhawatirkan juga atas dasar data BMKG, Pulang Pisau dan sekitarnya tidak menutup kemungkinan terjadinya kemarau panjang yang malah bisa memberikan pengaruh negatif dari segi pancarobanya kepada warga, kemudian bahaya penyebaran virus dan bakteri yang menular juga mengintai.

“Kita selalu mendoakan yang terbaik bagi daerah kita, sekalipun kerap diterpa bencana, saya yakin warga Pulang Pisau tidak minim informasi dari saluran media apa saja, kami BPBD pun selalu siap menerima laporan pengaduan dari masyarakat seputaran musibah dan bencana, karena sarana prasarana selalu stand by 24 jam,” tutupnya. (DENNY/YS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!