Mahasiswa KKN Kebangsaan Tambun Raya Belajar Membuat Pupuk Organik 

 Mahasiswa KKN Kebangsaan Tambun Raya Belajar Membuat Pupuk Organik 

FOTO : Mahasiswa KKN Kebangsaan ke-X di Desa Tambun Raya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas. 

Kaltengnews.co.id – KAPUAS – Membuat pupuk organik kompos dan pupuk organik cair (POC) dari feses (kotoran, red) dan urine sapi, merupakan salah satu program kerja (Proker) unggulan dari Kelompok KKN Kebangsaan ke-X di Desa Tambun Raya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas.

Kepada redaksi Kaltengnews.co.id, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Kelompok KKN Kebangsaan ke-X di Desa Tambun Raya, Dr. Ir. Revi Sunaryati, MM menyampaikan mahasiswa kelompok dampingannya, pada hari Sabtu (23/07/2022) kemaren, telah melaksanakan program kerja di bidang pertanian, yakni dengan cara ikut serta dalam proses pembuatan pupuk organik kompos dan pupuk organik cair.

“Program kerja ini bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa, sekaligus sharing ilmu pengetahuan bersama-sama dengan masyarakat, utamanya kalangan petani di desa setempat, terkait proses pembuatan pupuk organik kompos dan pupuk organik cair,” terang DPL KKN Kebangsaan ke-X di Desa Tambun Raya, melalui pesan WhatsApp pribadinya, Rabu (27/07/2022).

Lanjutnya, kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penyediaan pupuk berbahan organik yang mudah di dapatkan oleh masyarakat yang mayoritas petani sayur. Ini juga menjadi suatu pengalaman berharga bagi mahasiswa dan masyarakat, karena dilaksanakan bersama-sama, sehingga terjadi berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Selain itu, harapannya dari hasil pembuatan pupuk organik ini juga dapat dipasarkan, guna meningkatkan pendapatan kelompok tani di desa setempat. Sehingga, para petani juga bisa memiliki income, selain mengandalkan hasil pertanian yang dikelola oleh masyarakat petani setempat.

ia juga mengatakan dengan pembuatan pupuk organik ini juga dapat mengurangi sejumlah efek samping, dari penggunaan pupuk kimia yang ada. Sehingga, hasil tanaman yang dihasilkan akan lebih alami, karena minim penggunaan pupuk kimia.

Tidak lupa, Dr. Ir. Revi Sunaryati, MM juga menyebut seraya memperkenalkan 10 orang mahasiswa KKN Kebangsaan ke-X di Desa Tambun Raya. Dimana, mahasiswa (i) ini berasal dari sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia, diantaranya Khoirul Umam Addzaky (UIN Lampung); Debora Flouresenza (UPR); Inka Risthi (UPR).

Kemudian, Melinda Karim (Universitas Gorontalo); Yuliasari (UPR); Dhea Angelina (UPR): Horas Tambunan (UPR); Timang (UPR); Alfiah Saputri ( Universitas Sulawesi Barat ); serta Ahmad Mahdi (UPN Veteran Jakarta).

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tirto Kencono Tambun Raya, Yunan menyampaikan bahwa mata pencaharian utama masyarakat desa setempat, mayoritasnya adalah sebagai petani.

“Bahkan, perlu diketahui desa ini juga memiliki predikat atau julukan sebagai kampung Holtikultura. Hal ini, seiring dengan munculnya kelompok-kelompok tani yang ada di desa ini,” terang Ketua Poktan Tirto Kencono Desa Tambun Raya.

Lanjut Yunan mengatakan saat ini Poktan Tirto Kencono, berada di RT 4 Desa Tambun Raya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas. Dimana, usaha yang dijalankan yakni pengadaan sayuran dan peternakan sapi.

Disisi lain, Ketua Pelaksana Pembuatan pupuk organik, Taufik Rahman menjelaskan sebenarnya usaha ini memang sudah lama ditekuni oleh masyarakat petani desa setempat.

“Kami sudah menekuni usaha pertanian dan peternakan sedari dulu. Bahkan, desa ini juga pernah dikunjungi oleh pihak Kementerian Pertanian Republik Indonesia, lantaran keunggulan hasil produksi sayur-sayurannya,” jelasnya.

Lanjut Taufik menerangkan sembari mempraktekkan cara pembuatan pupuk organik, yakni dimulai dengan proses fermentasi bahan dasar yang telah dikumpul, kurang lebih selama 2 minggu, dengan mencampurkan Urine sapi dan EM4.

Selanjutnya, pembuatan pupuk organik Kompos dibuat menggunakan kotoran sapi dengan mencampurkan EM4, kapur, molase, dan arang sekam.

Proses pembuatan pupuk organik ini dilakukan dengan mengaduk bahan-bahan tersebut agar tercampur dengan rata.

“Dari pembuatan pupuk organik ini menghasilkan pH 7, dimana jenis pupuk ini dikatakan sangat bagus untuk penanaman sayuran,” tandasnya.

Sebagai informasi, Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota Poktan Tirto Kencono, serta pendamping desa beserta jajarannya. (YS)

TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di 

KALTENGNEWS TV

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!