Potensi Themeda Villosa di Bartim Menjanjikan
Foto : Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Barito Timur, Mishael bersama staf jajarannya melakukan penanaman kumpai/rumput gelagah.
KALTENGNEWS.co.id – Tamiang Layang – “Potensi tanaman kumpai/ rumput gelagah (Themeda villosa) di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, menjaga dan melestarikan perairan umum di wilayah Barito Timur,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, Michael, Kamis (16/6/2022).
Awal bulan Juni 2022 lalu pihaknya menanam kumpai/ rumput gelagah di perairan umum Desa Kalinapu, Kecamatan Paju Epat Kabupaten Barito Timur.
Ujar Mishael, penanaman rumput gelagah ini merupakan program Dinas Perikanan dan Peternakan tahun anggaran 2022. Dengan kisaran sebanyak 200 ikat rumput gelagah yang sudah ditanam pada tahap pertama. Dan di tahap kedua nantinya juga ditanam dengan jumlah yang sama.
Dijelaskannya, tujuan penanaman rumput agar habitat ikan di perairan Desa Kalinapu tetap terjaga.
“Dengan tetap terjaga habitatnya, maka ikan akan cepat dan mudah berkembang biak secara alami. Karena dengan keberadaan rumput di perairan/sungai maka bisa menjadi tempat pemijahan atau tempat menempelnya telur ikan saat berkembang biak,” kata Mishael.
Selain agar habitat ikan tetap terjaga dan ikan dengan mudah bisa berkembang biak, tujuan penanaman rumput gelagah juga membantu membersihkan limbah di sungai. Karena rumput gelagah bisa berfungsi menyerap air yang bercampur dengan kotoran/ lumpur.
“Rumput di sungai juga sebagai tempat berlindung bagi ikan buas/predator serta tempat ikan berlindung dari aktivitas penyetruman,” jelas Mishael.
Menurut dia, dalam hal ini menghimbau warga Desa Kalinapu agar menjaga dan memelihara kumpai/gelagah yang sudah ditanam secara berkala. Tujuannya supaya rumput gelagah tidak tumbuh berlebihan dan menutup perairan, untuk menghindari dampak negatif yang timbul.
“Kumpai/ rumput gelagah yang melimpah akan mempercepat pendangkalan perairan sehingga dapat mengakibatkan penurunan hasil perikanan, ikan-ikan tidak berkembang dengan baik bahkan mati akibat rendah kadar oksigen di perairan. Apabila permukaan air terlalu banyak tertutup rumput, maka akan menghambat proses fotosintesis di dalam air sehingga pada malam hari akan menurunkan kadar oksigen perairan. Dan jika rumput terlalu padat juga dapat menghambat transportasi di perairan umum,” pungkasnya. (ag/anggra)