Mahasiswa KKN-T MANDIRI UPR Membangun Desa Pematang Limau Berikan Penyuluhan Cegah Stunting kepada Warga

 Mahasiswa KKN-T MANDIRI UPR Membangun Desa Pematang Limau Berikan Penyuluhan Cegah Stunting kepada Warga

FOTO : Mahasiswa KKN-T Mandiri UPR Membangun Desa Pematang Limau saat berfoto bersama Penanggung jawab POSKESDES Pematang Limau Lia Denok, S.Kep 

Kaltengnews.co.id – Pematang Limau, Seruyan Hilir – Kelompok KKN-T Mandiri UPR Membangun Desa melakukan Penyuluhan Cegah Stunting, dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada warga masyarakat tentang bahaya stunting. Kegiatan berlangsung di Desa Pematang Limau, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Selasa (19/04/2022).

Sebagaimana disampaikan Anggota Kelompok KKN-T Mandiri UPR Membangun Desa Pematang Limau, Misno Arnando Daut mengatakan sebagian besar masyarakat mungkin belum mengetahui istilah yang disebut stunting.

“Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya,”terangnya.

Dimana, kondisi tubuh anak yang pendek sering dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Padahal seperti kita ketahui, genetik merupakan faktor dekterminan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik) dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur Mahasiswa KKN-T Mandiri UPR sebagai Koordinator Penyuluhan Pencegahan stunting, Misno Arnando Daut, di Desa Pematang Limau,”jelas Koordinator Penyuluhan pada program kerja ini.

Lanjut Misno Arnando Daut mengutarakan bahwa seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.

”Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita,”katanya menambahkan.

Sementara itu, Lia Denok, S.Kep Penanggung jawab POSKESDES Pematang Limau menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik atas kegiatan dari Kelompok KKN-T Mandiri UPR Membangun desa Pematang Limau.

Banyak kegiatan dan program kerja dari kelompok KKN-T Mandiri UPR Membangun desa Pematang Limau yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat, salah satunya Penyuluhan dan Pencegahan bahaya Stunting.

“Penyuluhan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-T desa Pematang Limau sangat bagus dan menambah ilmu ibu-ibu balita, apa lagi di desa Pematang Limau untuk membuka pola pikir ibu-ibu dalam pencegahan stunting sangat sulit dan perlu secara perlahan-lahan memberi ilmu dalam pencegahan stunting. Dan saya harapkan semoga Penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dapat menambah ilmu dan wawasan bagi ibu-ibu di Desa Pematang Limau.”tandasnya. (*)

TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di 

KALTENGNEWS TV

Yundhy Satrya ^ Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!