Kemacetan Akses Kuala Kurun – Palangka Raya Hambat Distribusi Sembako dan BBM
ANTRIAN : Tampak Kendaraan sedang mengalami antrian panjang di Desa Rangan Tate, Kecamatan Mihing Raya, Senin (27/12/2021).
KALTENGNEWS.co.id – KUALA KURUN – Aktifitas angkutan perusahan besar swasta (PBS) baik kayu, batu bara maupun kelapa sawit makin memadati jalan Kuala Kurun – Palangka Raya. Tidak sedikit truk mengalami insiden dan menyebabkan kemacetan. Akibatnya akses yang tersendat, distribusi bahan bakar minyak (BBM), angkutan jasa hingga Sembako menjadi imbas.
Sekretaris Komisi II DPRD Gumas, Evandi Juang mengatakan bahwa semakin banyaknya angkutan dari PBS melalui jalan lintas Kurun-Palangka Raya ini berdampak pada pasokan BBM dan bahan Sembako yang dapat terjadi kelangkaan di pasar dan SPBU di Kuala Kurun.
“Penyebab dari jalan rusak ini otomatis akibat angkutan dari investor atau PBS yang berlebihan, maka masyarakat terkena imbas, sehingga terjadi kelangkaan BBM dan sembako kita di Kabupaten Gumas ini, bayangkan saja di SPBU kita disini sudah tiga hari tutup, dan itu dampak dari jalan yang rusak parah,” tegas Evandi Juang dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).
Artinya, kata dia melanjutkan, pihak investor yang ada selama ini tidak memperhatikan kepentingan dari masyarakat, bahkan jelasnya, di hari perayaan natal saja pihak perusahan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Gumas ini, dan masih melakukan aktivitas mereka serta itu sangat tidak menghargai umat nasrani yang sedang merayakan acara keagamaan.
“Yang kasihan nya masyarakat, dengan hal semacam ini sudah jalan rusak masyarakat yang ingin bertamu dalam perayaan natal mereka jadi terhambat, ditambah lagi BBM dan sembako di tempat kita sangat minim, maka dari itu hargailah umat kristen yang merayakan natal dan tahun baru itu,” jelas dia.
Sementara itu, Pengelola SPBU Kurun Marsoni mengakui pasokan BBM ke pengisian minyak sangat kurang. Hal tersebut dikarenakan akibat jalan yang rusak, sehingga truk untuk angkutan minyak tersebut menjadi terhambat.
“Kita akui di SPBU ini, kurang lebih ada tiga hari mengalami kosong untuk BBM, dan itu terjadi diakibatkan jalan yang rusak cukup parah, sehingga pasokan BBM ke sini jadi kekurangan, dampaknya juga dirasakan masyarakat karena minyak sebagai kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (ya/aga)