Warga Barsel Ditemukan Tewas Berdarah di Kebun

 Warga Barsel Ditemukan Tewas Berdarah di Kebun

FOTO : Jenazah Syariah (52) korban dugaan pembunuhan, saat dievakuasi menuju rumah duka, Kamis (25/11/2021) dini hari.

 

KALTENGNEWS.co.id – BUNTOK – Seorang wanita warga Dusun Kananai, Desa Bipak Kali, Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), Kabupaten Barito Selatan, Syariah (52) ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah kebun sawit yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya, Rabu (24/11/2021) malam.

Diterangkan oleh Kapolres Barsel, AKBP Agung Tri Widiantoro, SIK melalui Kapolsek GBA, IPTU Rahmat Saleh Simamora, untuk sementara Syariah diduga merupakan korban pembunuhan oleh seorang pria bernama Sahroji (60) yang juga merupakan salah satu warga di dusun Kananai.

Diceritakan oleh Rahmat, informasi mengenai adanya dugaan peristiwa pembunuhan ini, pertama kali dilaporkan kepada pihak kepolisian adalah pada Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Pada saat itu ada warga yang melaporkan telah terjadi peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terduga pelaku terhadap korban pada Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Menerima informasi tersebut, aparat Polsek GBA bersama dengan masyarakat setempat kemudian bergegas melakukan pencarian tempat kejadian perkara (TKP) dan korban.

“Namun karena situasi jalan yang sulit dilewati dan melalui hutan, korban baru bisa ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB,” terang Kapolsek kepada awak media, saat ditemui di sekitar kamar mayat di RSJS Buntok, Kamis (25/11/2021) dini hari.

Ketika dievakuasi, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi dan mayatnya sudah mulai dikerubungi oleh semut.

Lanjut Rahmat, jenazah korban kemudian dilarikan ke RSUD Jaraga Sasameh (RSJS) Buntok menggunakan Ambulance milik Puskesmas Patas, Kecamatan GBA untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan.

“Dari hasil visum di RSJS, itu ada beberapa luka di bagian kepala dan wajah korban, dan diduga akibat luka tersebutlah korban meninggal dunia,” ungkapnya.

Diakui Rahmat, untuk motif pembunuhan sendiri masih dalam penyelidikan kepolisian, karena saat ini pelaku melarikan diri dan masih dalam pengejaran oleh aparat Polsek GBA dan Satreskrim Polres Barsel.

“Kami secepatnya akan menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” optimisnya.

Sementara itu anak korban, Desi (31) mengungkapkan bahwa antara korban dan terduga pelaku memang sempat terjadi cekcok pada tiga minggu sebelum kejadian pembunuhan, sehingga berbuntut pada pelaporan kepada polisi di Pospol Patas oleh korban.

“Namun, pada saat proses mediasi damai, terduga pelaku tidak hadir,” ceritanya.

Namun, diakui oleh Desi, karena dirinya tinggal jauh di Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Barsel, sehingga dia sendiri tidak tahu persis masalah apa yang menyebabkan terjadinya cekcok diantara ibundanya tersebut dengan terduga pelaku pembunuhan.

“Kalau untuk masalah awal cekcok itu, kurang menyimak saya, karena posisi saya dan suami (tinggal) di Buntok,” akui Desi.

Oleh sebab itu, Suprawansyah (35) yang merupakan suami Desi atau menantu korban, menyerahkan semua prosesnya kepada kepolisian dan mengharapkan agar pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.

“Semoga polisi bisa segera menangkap pelaku dan menghukumnya seadil-adilnya sesuai aturan yang berlaku,” harapnya.(tampetu/hms)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!