Tim PG-PAUD FKIP-UPR Gelar Sosialisasi Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal

 Tim PG-PAUD FKIP-UPR Gelar Sosialisasi Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal

FOTO: Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal yang disusun oleh Tim PG-PAUD FKIP-UPR

 

Kaltengnews.co.id – PALANGKA RAYA – Pelajaran Matematika dan Kearifan Lokal merupakan 2 (dua) hal yang sangat penting untuk diperkenalkan kepada anak dari usia dini. Dimana, kedua hal tersebut ternyata memiliki keterkaitan erat, sebagai landasan dasar sebelum melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Hal inilah yang melatarbelakangi kalangan civitas akademika Universitas Palangka Raya (UPR) dari dosen pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru — Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPR menyusun sebuah ‘Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal.’

Ketua Tim Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal, Kartika Ananda, SPd, MPd, menyampaikan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pondasi dasar dari seluruh jenjang pendidikan.

FOTO : Tim Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal dari PG-PAUD FKIP-UPR berfoto bersama, disela-sela kegiatan sosialisasi kepada guru-guru PAUD di wilayah Kota Palangka Raya

Lanjut salah satu Dosen yang sekarang masih mengajar di Prodi PG-PAUD FKIP-UPR ini mengatakan bahwa pelajaran yang dapat diperkenalkan untuk anak usia dini, tidak hanya terbatas pada pelajaran menggambar dan mewarnai saja.

Namun, melainkan juga pelajaran Matematika dan Kearifan Lokal bisa dikemas, dengan cara-cara yang lebih menarik, kreatif lagi, sehingga bisa menyenangkan untuk dipelajari oleh anak sejak usia dini.

Misalnya, dengan memperkenalkan sejumlah tumbuh-tumbuhan lokal khas Kalimantan Tengah yang sering ditemui di lingkungan sekitar.

“Dalam penyusunan modul tersebut, kami juga merujuk pada buku karya Thomas yang isi banyak menyajikan tumbuh-tumbuhan khas Kalimantan Tengah. Di mana, upaya memperkenalkan matematika kepada anak usia dini, dapat dilakukan secara menarik, kreatif dan menyenangkan.”

“Selain memperkenalkan dan mengajarkan matematika kepada anak usia dini, dalam modul tersebut sekaligus juga memperkenalkan nilai kekayaan alam yang ada di Kalimantan Tengah, seperti memperkenalkan tumbuh-tumbuhan khas Kalimantan Tengah,” terang Kartika, saat dibincangi Kaltengnews.co.id, di sela-sela kegiatan sosialisasi Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal kepada perwakilan guru-guru PAUD yang ada di wilayah Kota Palangka Raya, Jumat (15/10/2021) pagi.

FOTO : Peserta kegiatan sosialisasi Modul Pengembangan Matematika Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal tampak bersemangat mengikuti kegiatan.

Lanjut Kartika menyebutkan modul ini disusun oleh 4 (empat) orang dosen PG-PAUD FKIP-UPR yakni Kartika Ananda, SPd., MPd; Sophia Oktavia Balimulia, MSi; Elisabeth Fransisca Saragi Sitio, MPSi, Psikolog dan Wahyuni Chritiany Martono, MPSi, Psikolog; serta mengikutsertakan 1 (satu) orang mahasiswa yakni Natallina Evana.

Selain itu, keberadaan modul ini dapat membantu atau bahkan bisa menjadi acuan bagi guru-guru PAUD untuk bisa mengajarkan kepada anak-anak, terlebih di era digital 4.0, di mana dengan adanya perkembangan teknologi digital, anak-anak sering kali bersentuhan dengan hal-hal bersifat teknologi seperti gadget (telepon pintar, red) dan permainan game-game online, sehingga semakin menjadikan anak-anak tidak mengenal kekayaan alam yang ada di lingkungan sekitarnya.

Dalam modul ini, memperkenalkan kekayaan alam khas Kalimantan Tengah, seperti tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Contohnya, manggis hutan, rambutan hutan, karamunting, serta ada pula beberapa tumbuhan lainnya.

Ia juga menambahkan dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang secara mudah bisa ditemui di lingkungan sekitar, dapat menjadi alat peraga untuk pembelajaran matematika dan pengenalan kekayaan alam khas Kalimantan Tengah kepada anak di sekolah, sehingga tidak ada lagi alasan keterbatasan alat peraga untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

“Inilah alasan kami untuk menyusun dan membuat modul ini, yang mana harapannya melalui modul ini, juga dapat membekali para guru PAUD untuk mengajarkan anak-anak usia dini, untuk menyenangi matematika sekaligus pula mengenal kekayaan alam khas Kalimantan Tengah dari usia dini,” ungkapnya.

Upaya yang dilakukan oleh dosen dari PG-PAUD FKIP-UPR ini, sebagai salah satu langkah nyata untuk mewujudkan IKU Rektor UPR, sekaligus pula mengimplementasikan ‘Kampus Merdeka-Merdeka Belajar’ khususnya di lingkungan civitas akademika PG-PAUD FKIP-UPR.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!