Pemprov Kalteng Lepas 14 Armada Bus untuk Program Mudik Gratis Idulfitri 1446 H
Srikandi Dewan Provinsi Pertanyakan Sosialisasi Vaksinasi Anak usia 12-17 Tahun di Kalteng

FOTO: Anggota DPRD Kalteng, Ina Prayawati.
Kaltengnews.co.id – PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mempertanyakan mekanisme tata cara memperoleh vaksinasi bagi anak usia 12 hingga 17 tahun.
Hal ini seperti diutarakan oleh anggota legislatif dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kalteng, Ina Prayawati yang mempertanyakan mekanisme untuk mendapatkan vaksin bagi anak hingga usia remaja yang terkesan masih belum jelas.
“Saat ini, pemerintah pusat selain melaksanakan vaksin untuk masyarakat umum, sekarang juga telah melaksanakan program vaksinasi bagi anak usia 12 sampai 17 tahun. Bahkan, program vaksinasi anak tersebut sudah berjalan di beberapa wilayah di Indonesia. Hal tersebut tentunya sangat perlu didukung, namun hanya saja untuk implementasi dan mekanisme, khususnya di wilayah Bumi Tambun Bungai masih belum lah jelas,” ucap Srikandi PDI-Perjuangan Kalteng tersebut, Senin (18/8/2021).
Lanjut Ina menyampaikan bahwa hal tersebut banyak dipertanyakan oleh sejumlah kalangan, terlebih lagi dari para orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Jadi, berkenaan hal tersebut, pihaknya meminta agar pemerintah daerah dapat mensosialisasikan program vaksinasi anak kepada masyarakat luas.
“Setiap kali reses, menjadi salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat yakni berkenaan dengan mekanisme tata cara untuk mendapatkan vaksinasi anak usia 12 sampai 17 tahun, seperti halnya kegiatan vaksinasi anak yang juga sudah berjalan di beberapa tempat di wilayah Kalimantan Tengah,” katanya.
Untuk itu, diperlukan langkah konkret dan berkesinambungan dari pemerintah daerah, baik itu dari pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota se Kalimantan Tengah, dalam upaya sosialisasi, mulai dari syarat pendaftaran, pelaksanaan vaksinasi dan kuota yang disediakan.
Sambung Anggota Komisi II DPRD Kalteng ini mengatakan bahwa vaksinasi anak menjadi sangatlah penting, terutama untuk menunjang pembentukan imunitas anak sebagai generasi penerus bangsa.
Lebih dalam, Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng IV meliputi Kabupaten Barsel, Bartim, Barut dan Murung Raya ini juga mendorong instansi terkait agar dapat mensosialisasikan cara atau mekanisme vaksin bagi anak-anak atapun remaja.
“Kami harapkan agar pemerintah menjelaskan mekanisme bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin bagi anak-anak mereka. Jelaskan secara terbuka dan lebih luas sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat,” harap Ina.
Disampaikan Ina bahwa animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin bagi anak-anak dan remaja sangat banyak, sehingga diharapkan adanya perhatian khusus dalam hal tersebut.
“Diharapkan adanya mekanisme khusus bagi anak-anak ataupu remaja yang akan mendapatkan vaksin. Baik tata cara mendaftar dan syarat-syarat yang harus dipenuhi,”katanya lagi.
Dikatakan Ina, bahwa pihaknya juga siap membantu mensosialisasikan kepada masyarakar berkaitan mekanisme vaksinasi massal bagi anak-anak dan remaja di wilayah Kalteng.
“Terus terang kami juga belum tau secara jelas terkait vaksinasi bagi anak-anak ataupun bagi remaja. Karena itu diharapkan adanya informasi dari pihak terkait bagi masyarakat berkaitan hal itu. Yang mana bisa disampaikan melalui berbagai media yang ada, baik media elektronik, cetak, media sosial ataupun bentuk sosialiasasi lainya,”sarannya.
Srikandi PDI Perjuangan Kalteng ini juga mempertanyakan berapa kouta yang di berikan pemerintah pusat kepada Kalteng, khususnya bagi vaksinasi bagi anak-anak ataupun remaja.
“Kami juga belum tau berapa kouta vaksin bagi anak-anak yang diberikan oleh pemerintah pusat. Sehingga ketika ditanya masyarakat, kami belum bisa menjelaskan. Kami harapkan berapa kouta untuk vaksinasi anak-anak bisa diungkapkan secara terbuka. Sebab anak-anak maupun remaja juga berhak mendapatkan vaksin sesuai anjuran pemerintah,”katanya.
Sebab lanjut Ina, aktivitas anak-anak ataupun remaja cukup tinggi sehingga butuh di vaksin. Ditambah lagi katanya bagi anak-anak atau remaja yang harus mengikuti kegiatan orang tuanya, ataupun untuk keperluan sekolah atau menuntut ilmu di luar Kalteng.
“Anak-anak ataupun remaja juga kesulitan ikut orang tua atau sekolah di luar Kalteng kalau belum di vaksin. Karena salah satu syarat perjalan adanya sertifikat vaksin,”ujarnya.
Oleh karena itu, Ina menyarankan agar adanya vaksinasi khusus bagi anak-anak, remaja ataupun ibu hamil di pusat layanan masyarakat baik di Puskesmas, Pustu ataupun sarana layanan kesehatan lainya.
“Diharapkan ada tempat layanan khusus bagi mereka. Agar jangan sampai mereka ikut antian ataupun berkerumun,”katanya.
Dikatakan Ina, bahwa saat ini anak-anak ataupun remaja mengalami kesulitan untuk mendapatkan vaksin, karena tidak ada KTP, sebagai syarat mendapaftar vaksin secara langsung ataupun online.
“Anak-anak dan remaja yang belum punya KTP sulit dapat vaksin. Demikian juga mereka dan ibu-ibu hamil tidak mungkin bisa abtrian untuk mendapatkan vaksin. Diharapkan hal ini mendapat perhatian instansi terkait,”katanya.
Ina juga menyarankan agar pelaksanaan vaksin bagi anak-anak dan remaja dilakukan di lingkungan sekolah masing-masing.
“Vaksinasi bagi anak-anak ataupun remaja agar lewat sekolah-sekolah karena mereka yang lebih tau jumlah dan kebutuhan anak- anak didiknya.” tandasnya. (YS)
TONTON JUGA BERITA VISUAL LAINNYA di