Non Penerangan dan Minim Rambu, Galian Box Culvert Tewaskan Warga Danum Matei

 Non Penerangan dan Minim Rambu, Galian Box Culvert Tewaskan Warga Danum Matei

FOTO : Marlenson alias Ihang (42) menjadi korban kecelakaan tunggal, setelah sepeda motornya masuk lubang galian Box Curvert yang disinyalir minim rambu peringatan bahkan tidak dilengkapi lampu penerangan dan pagar pengaman.

KALTENGNEWS.co.id – KASONGAN – PT. Karya Palampang Tarung diduga menjadi penanggungjawab tewasnya Marlenson alias Ihang (42). Pasalnya, pihak kontraktor disinyalir lalai memperhatikan keselamatan pengguna jalan ketika mengerjakan box culvert di jalan penghubung Kelurahan Pendahara – Desa Danum Matei, Kecamatan Tewang Sangalang Garing, Kabupaten Katingan.

Tokoh Pemuda Kelurahan Pendahara, Nanang Ariyanto membenarkan peristiwa kecelakaan tunggal yang menewaskan Marlenson pada Rabu 23 Juni 2021 sekitar pukul 19.00 WIB tersebut. Nanang menyebut jika tewasnya pria 42 tahun itu setelah menjadi korban kelalaian proses pembangunan box culvert.

“Sangat disayangkan, pihak kontraktor pembangunan box culvert kurang memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Sebab di sekitar lokasi pekerjaan, minim rambu peringatan adanya proyek jalan. Pagar kayu terlalu mepet dengan bibir galian, sehingga saat kendaraan korban menabrak pagar tersebut langsung masuk lubang. Semestinya posisi pagar agak jauh dari lubang untuk meminimalisir bahaya bagi penabrak sampai masuk galian,” ujarnya, Sabtu (26/6/2021).

FOTO : Nampak sepeda motor korban terjun bebas masuk galian box culvert.

Parahnya lagi, pihak kontraktor disebut baru memasangi rambu peringatan setelah munculnya korban jiwa pada proyek APBD Kabupaten Katingan tahun 2021 sebesar Rp. 2,9 miliar tersebut.

“Saat mengendarai sepeda motornya, korban diduga tidak menyadari adanya pekerjaan di TKP. Sehingga menabrak pagar dan langsung masuk dalam gorong-gorong box culvert. Itu terjadi karena minimnya tanda peringatan dan lampu penerangan di sekitar areal pekerjaan saat malam hari,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan para saksi, ujarnya, keberadaan korban beserta sepeda motornya dalam galian tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pengguna jalan. Korban didapati sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

“Kedalaman lubang sekitar tiga meter, saat itu galian sudah dipenuhi air. Proses evakuasi korban dibantu warga sekitar. Siang hari tadi (26/6/2021, Red) korban sudah dimakamkan pihak keluarga,” katanya.

Dirinya berharap, Marlenson menjadi satu-satunya korban akibat dugaan kelalaian proyek jalan tersebut. Jangan sampai peristiwa nahas itu mencelakai pengguna jalan lainnya.

“Saat melintas menggunakan mobil, saya saja sedikit waswas. Selain timbunan tanah di jalan darurat bergelombang, jarak antar ban mobil dan bibir galian juga cukup mepet. Bagi orang yang terbiasa mungkin biasa saja, tapi bagaimana dengan orang yang baru tau di situ ada lubang pekerjaan proyek,” cetusnya.

FOTO : Gambar di sisi kiri merupakan kondisi sekitar areal galian Box Culvert. Pagar kayu, papan peringatan dan garis pembatas nampak seadanya.  Sedangkan gambar di sisi kanan merupakan foto terkini Sabtu (26/6/2021) atau pasca-kejadian yang terlihat penuh dengan rambu tanda peringatan.

Pernyataan kontradiktif disampaikan pengawas lapangan pekerjaan Box Culvert, Eliezer Riry. Pria 39 tahun itu menuturkan bahwa pihaknya telah menerapkan seluruh prosedur, seperti memasang papan peringatan adanya pekerjaan proyek hingga memagari areal lubang dengan pagar kayu. Kendati demikian, dirinya membenarkan bahwa di sekitar areal lubang tidak diberikan lampu penerangan.

“Memang benar kami tidak ada memasang lampu di sekitar galian, namun hanya memanfaatkan penerangan dari lampu rumah warga yang berjarak sekitar 20 meter saja. Saat kami tes, penerangan itu cukup untuk memperlihatkan rambu garis yang terpasang. Pakai lampu atau tidak, itu biasanya inisiatif dari kontraktor saja, sebab dalam kontrak pekerjaan tidak memuat hal itu,” bebernya.

Sesaat berita ini hendak ditayangkan, Eliezer Riry lantas mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya kepada wartawan. Dirinya membenarkan bahwa sejak awal pihaknya memang tidak memasang pagar pengaman di sekeliling lubang.

“Maaf pak bukan pagar pembatas yang saya maksud, rambu petunjuk yang kakinya dari kayu bulat berdiameter kurang lebih 5 cm. Pagar pembatas memang tidak ada, hanya di kelilingi police line dan rambu yang lain. Mungkin seperti itu penjelasan saya di telepon tadi pak,” ujarnya.

Sementara Camat Tewang Sangalang Garing, Dawit saat dikonfirmasi terkait peristiwa yang menewaskan warganya tersebut membalas dengan singkat. Mantan Camat Katingan Hulu itu menyarankan, agar wartawan meminta keterangannya kepada pihak kepolisian.

“Minta dengan kepolisian saja,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan polisi yang didapat wartawan dari Satlantas Polres Katingan, kecelakaan tunggal tersebut dialami Marlenson (42) warga Desa Danum Matei. Ketika itu korban mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z bernomor polisi KH 3156 NR dari arah Kasongan menuju Pendahara. Korban terjatuh di box culvert yang dikerjakan PT. Karya Palampang Tarung di wilayah RT 12 Kelurahan Pendahara. Saat hendak dievakuasi warga dari dalam lubang, korban dalam kondisi meninggal dunia.

Korban mengalami luka robek pada dagu dan mengeluarkan darah dari hidung. Kondisi jalan lurus beraspal. Di sekitar lokasi proyek atau di TKP tidak ada lampu penerangan sebagai tanda peringatan / petunjuk. Hanya dipasang garis pembatas proyek dan papan peringatan pekerjaan proyek.

FOTO : Proses evakuasi sepeda motor korban dari mulut galian Box Culvert.

Berdasarkan informasi papan proyek tersebut, program lanjutan rehabilitasi/pemeliharaan berkala Jalan Pendahara – Danum Matei tersebut bernomor kontrak :  620/888/DPUPRHUB-BM/V/2021. Proyek dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Karya Palampang Tarung yang berpusat di Kota Palangka Raya. Sedangkan konsultan pengawasan dipegang oleh CV. Bagasnusa Konsultan yang juga berpusat di Kota Palangka Raya. Proyek Box Culvert itu sendiri dikerjakan selama 180 hari kalender atau dari tanggal 21 Mei hingga 16 November 2021. (aga/sog)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!