Dari 25 Ribu, Baru 8.900 Pelayan Publik Tervaksinasi

 Dari 25 Ribu, Baru 8.900 Pelayan Publik Tervaksinasi

FOTO : Bupati Katingan, Sakariyas (kiri) saat pantau langsung jalannya vaksinasi Covid-19 massal di gedung Salawah Kasongan, Kamis (3/6/2021).

KALTENGNEWS.co.id – KASONGAN – Realisasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Katingan Katingan menyentuh angka 8.900 orang atau 30 persen. Sebab itu, pemerintah daerah bakal percepat target vaksinasi hingga 25 ribu masyarakat diakhir Juni 2021.

“Hari ini dilaksanakan vaksinasi untuk 520 orang ASN dan harus selesai tervaksinasi. Semua kecamatan tetap melaksanakan vaksinasi tiap hari, karena target kita sebanyak 25 ribu orang dan sekarang baru tercapai 8.900 orang,” tegas Sakariyas saat tinjau vaksinasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di gedung Salawah Kasongan, Kamis (3/6/2021).

Andai dosis vaksinasi Covid-19 habis, pihaknya bakal meminta tambahan kepada Pemprov Kalteng maupun pemerintah pusat. Terkait kasus pandemi Covid-19 sampai hari di Kabupaten Katingan naik sebanyak 51 orang dalam status perawatan.

“Saya tidak berbicara Covid-19 yang terkonfirmasi, tetapi berbicara yang dirawat. Semuanya diisolasi di Hotel Katingan, namun ada yang isolasi mandiri karena mereka ini selalu kita awasi,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan, Robertus Pamuryanto, mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 mulai kejar target, khususnya bagi pelayanan publik dan lanjut usia sebanyak 25 ribu orang dalam waktu satu bulan harus selesai.

“Kita perhitungkan untuk target satu harinya sekitar 900 orang divaksin. Sanggup atau tidak, harus mempunyai semangat untuk mengejar targetnya,” jelas Robertus.

Saat ditanya apabila ada masyarakat yang tidak ingin divaksinasi, apa yang harus dilakukan ?. Menurutnya, inilah yang menjadi kendala.

“Saya pribadi saja turun ke lapangan berjalan toko, warung dan bengkel untuk mengajak pelaku usaha ikut vaksin. Karena mereka juga pelayan publik yang berhadapan dengan masyarakat. Dari 16 toko yang saya datangi, hanya dua pengelola toko saja yang mau ke Puskesmas untuk vaksinasi,” ungkapnya.

Adapun alasan mereka tidak mau divaksin, yaitu masih beranggapan kandungan vaksin berbahaya, malah merugikan, dan ada yang menyatakan tidak berguna.

“Secara pribadi saya merasakan sendiri sudah di vaksin, ketika berkumpul dengan orang banyak dan kemaren saya swab hasilnya negatif. Jadi saya tidak takut walaupun tingkat stres tinggi, serta menghadapi kesibukan yang luar biasa seperti ini,” pungkasnya. (rul/gra)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!